Pages

Counting the Day: Engagement Day!

Thursday, March 17, 2016

Yeay! Akhirnya satu langkah penting dalam perjalanan kami berdua terlewati. Tanggal 20 Februari kemarin, secara resmi Nofec melamar saya di Bali. Acara lamaran sendiri dilaksanakan di rumah saya. Karena hampir semua anggota keluarga besar saya (dari Ayah dan Ibu) ada di Bali, maka yang hadir di acara lamaran ini pun lumayan banyak. Ibu saya sampai harus memasang tenda di depan rumah.  

Acaranya sendiri sangat sederhanan dan singkat. Ada kata sambutan dari keluarga Nofec dan dari keluarga saya sendiri. Perkenalan keluarga. Dan akhirnya tukar cincin. Untuk acara tukar cincin ini, awalnya saya dan Nofec agak bingung. Berdasarkan petunjuk ayah saya, bahwa dalam acara lamaran ada tukar cincin. Tapi, berdasarkan petunjuk keluarga Nofec, di acara lamaran tidak ada tukar cincin. Tukar cincin dilakukan hanya pada saat akad nikah. Dengan dua cerita yang berbeda, saya dan Nofec pun memutuskan membeli cincin untuk lamaran dan cincin untuk akad nikah. Bedanya, cincin untuk lamaran, saya beli yang murah. Cincin perak, 500 ribu untuk 2 cincin. Rencananya kami akan meng-update cincin kami dengan cincin emas putih untuk akad nikah nanti (kalau diberikan rejeki. ^^). Karena jujur, saya tidak merasa urusan cincin kawin ini hal yang sangat penting. Toh, bukan syarat sahnya suatu pernikahan kan?

Di acara lamaran tersebut, diputuskan lah bahwa pernikahan saya InsyaAllah akan dilaksanakan tanggal 24 September. Sebenarnya sebelumnya saya dan Nofec sudah memutuskan tanggal sih. Hanya saja pada saat lamaran lebih dipastikan saja. Dalam menentukan tanggal pernikahan, saya dan Nofec tidak menggunakan perhitungan hari baik. Kami sendiri juga tidak tahu bagaimana menghitung hari baik. Yang menjadi pertimbangan adalah kakak Nofec akan ditugaskan di luar pulau Jawa dari Maret sampai Agustus. Jadi, Nofec ingin pernikahannya di atas bulan Agustus. Oke. Awal bulan September sudah ada keluarga Nofec yang akan menikah. Di pertengahan bulan September ada Idul Adha dan juga di Bali ada hari raya Galungan dan Kuningan. Kalau saya ngotot buat acara di tengah September, teman-teman saya di Bali gak ada yang bisa datang. Akhirnya kami memutuskan untuk mengambil tanggal 24 September. Kakak saya menyarankan di awal Oktober. Katanya tanggal 24 itu tanggal tua. Well, karena saya pikir lebih cepat menikah lebih baik, walau cuma beda 1 minggu, saya tetap memutuskan di 24 September.

Banyak hal yang harus saya siapkan untuk pernikahan nanti. Tapi saya beruntung mempunyai orangtua yang masih semangat dan siap membantu saya. Ayah saya yang langsung mendeklarasikan dirinya sebagai EO untuk acara saya. Beliau sudah memikirkan konsep acaranya. Ibu saya sudah siap pusing dengan segala hal-hal diluar acara utama. Pengajian, transportasi keluarga, dll.


Banyak hal yang ingin saya sampaikan tentang persiapan pernikahan. Bukan hanya tentang pencarian vendor-vendor untuk pernikahan, tetapi juga segala perdebatan, keseruan, drama dibalik persiapan pernikahan. Sedikit demi sedikit pasti akan saya ceritakan di blog ini. 


Ini waktu pemasanagan cincin. Sedikit foto yang saya simpan ternyata.
 Foto lengkapnya ada di Bali. T.T

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS