Pages

Cerpen: KAPAN?

Monday, June 27, 2016

KAPAN?

Mei, 2010

“Jadi, kalian kapan mau nyusul Edo?”
Meira, Ira, Ella dan Karin tersenyum manis.
“Nantilah Bude, tunggu saat yang tepat. Lagian kami masih muda ini.”
“Masih muda gimana Mei? Umur kamu berapa?”
“24 Bude.”
“Lah, 24 kok dibilang masih muda. Itu si Airin, istrinya Edo, umurnya baru 22 kok. Masa’ kamu dikalahin sama dia.”
Meira tersenyum kecut.
“Mas Anwar sudah 30 tahun juga belum nikah Bude.” Tukas Ira membela Meira.
“Lah, kok kamu mau disamain sama si Anwar? Dia kan cowok. Kamu kan cewek, gak bagus kalau cewek nikahnya ketuaan. Nanti dibilang perawan tua lho. Kamu mau dibilang perawan tua? Lagian si Anwar itu belum mapan banget, masih membangun bisnisnya dari nol.”
“Ella juga masi membangun bisnis baju dari nol Bude. Masih butuh waktulah buat nikah.” Tak mau kalah, Ella menyela omongan Budenya.
“Lah, gimana sih kamu ini? Kamu kan cewek. Bukan tugas utama kamu buat menafkahi keluarga kamu. Ya gak papa kalo mau bisnis, tapi ya sekalian jalan gitu. Jangan nunggu sampe bisnisnya beromzet milyaran rupiah baru kamu nyari pasangan. Udah habis nanti cowok-cowok yang berkualitas tinggi.”
Ella meringis. Sungguh tidak ada gunanya berdebat dengan Budenya ini.
“Aku belum punya cowok juga Bude. Mau nikah sama siapa?” Kali ini giliran Karin yang berusaha mematahkan ocehan Budenya.
“Ya, kamu cari Rin. Mau Bude cariin? Banyak nih teman-teman Bude yang punya anak cowok. Mau dijodohin?”
Karin tersenyum kikuk, “Gak usah Bude, gak papa. Biar Karin cari sendiri nanti.”
“Mei sama Ella udah punya pacar kan? Mau nunggu apa lagi kalian? Si Mei juga seinget tante pacarannya udah lama. Ayo disegerakan saja.”
“Iya Bude.” Jawab Meira dan Ella bersamaan.
“Ya sudah, Bude mau salaman dulu sama tamu yang lain.”

Meira, Ira, Ella dan Karin menghela nafas panjang ketika sosok Bude Wati menghilang dari pandangan mereka. Sejenak mereka saling berpandangan dan tertawa terbahak-bahak

“Gak ada yang perlu dikhawatirkan kan?” ungkap Meira sambil merangkul bahu Ella. Ella menggeleng. Karin dan Ira tersenyum lepas.

***
 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS