Pages

Cerpen: Fangirl

Wednesday, October 16, 2013


Riko menatap gue lembut. Gue tersenyum padanya. Malam ini dia tampak tampan sekali dengan jas semiformal, celana jins dan sepatunya.  Terlihat sekali dari penampilannya bahwa ia sangat menyiapkan diri untuk makan malam kali ini. Dia memesan meja di sebuah restoran mewah. Meja tersebut terletak di beranda restoran. Dari beranda restoran, kami dapat melihat pemandangan malam kota yang dihiasi lampu berwarna-warni. Angin semilir membelai lembut rambut gue. Di atas meja itu terdapat lilin yang semakin menghangatkan suasana malam ini. Tidak mau kalah dengan Riko, gue mengenakan gaun terbaik yang gue punya. Gue menyempatkan diri ke salon terlebih dahulu sebelum Riko menjemput dan memberikan setangkai bunga mawar untuk gue.

Pesona Riko tampaknya tidak hanya diakui oleh gue saja. Berpasang-pasang mata cewek pengunjung restoran ini tak henti-hentinya memandang Riko. Entah sekedar mengerlingkan mata sampai menatap tajam wajah Riko. Seakan tak peduli dengan tatapan-tatapan itu, mata Riko hanya tertuju ke gue. Dia tersenyum. Gue menyunggingkan senyuman terbaik gue. Perlahan tangan Riko meraih tangan gue yang ada di atas meja. Ia mengenggam tangan gue. Sedikit kaget, muka gue memerah. Gue menundukkan kepala, gak sanggup untuk melihat muka Riko. Sedikit berbisik, Riko berkata “Gue sayang lo Re.” Muka gue semakin memerah. Dalam hati gue menjerit kegirangan, ingin rasanya gue berteriak di depan muka Riko “Gue juga Ko, udah lama gue sayang lo. Udah lama gue memuja lo dari kejauhan”. Tapi gue menahannya. Gue mengangkat kepala, sekali lagi tersenyum padanya, membalas genggaman tangannya dan menjawab. “Gue juga sayang lo Ko”. Lalu, Riko tersenyum. Manis sekali. Gue merasa bagaikan di awan. Ini adalah kencan sempurna gue dengan Riko.

***

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS