Lulus ASI ekslusif 6 bulan, saya mendapatkan tantangan baru. Mpasi. Awalnya sih saya semangat banget menunggu Bara mulai makan. Saya pikir Bara akan mudah makan. Mau mangap setiap kali sendok datang. Sesi makan hanya selesai dalam waktu 15 menit saja.Tapi ternyata tidak semudah itu. Walau penuh dengan suka dan duka saya mau berbagi persiapan apa saja yang saya lakukan untuk menyambut fasa baru ini
1. Mencari informasi sebanyak-banyaknya
Sebelum memulai dan berbelanja segala alat tempur, saya sangat menyarankan untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai pemberian mpasi yang tepat. Saya sendiri mulai mencari informasi ketika Bara masih 2 bulan dan saya masih cuti melahirkan. Yang saya lakukan hanya membaca highlight ig story Dokter Meta (atau yang sering dipanggil dokmet). Dokter Meta sudah memberikan pemaparan mengenai mpasi dengan sangat lengkap. Dari A-Z semua dijabarkan. Dari menu yang harus diberikan (ada yang masih bingung mau memberi puree buah dulu atau makanan lengkap yang diblender?), aturan makan, jadwal makan, mpasi fortif, semuanya lengkap dibahas di sana. Jadi kita tidak perlu keluar duit banyak untuk mebeli buku mpasi. Tapi setahu saya, selain dokmet banyak juga dokter yang suka membahas mengenai mpasi. Silakan dicari saja. Tapi yang dicari dan dijadikan sebagai referensi benar-benar pakarnya ya. Jangan menjadikan selebgram/influencer yang bukan ahlinya sebagai referensi pemberian mpasi yang benar.
Saya sempat membeli 1 buku kumpulan resep mpasi. Setelah membaca ig dokmet, buku itu akhirnya tidak pernah saya pakai. Jadi, sebelum membeli bermacam buku atau peralatan mpasi. Saya sangat rekomendasikan untuk membaca highlight IG Dokter Meta ya (@metahanindita)
2. Menyiapkan peralatan Mpasi
Beberapa barang untuk Mpasi sudah saya dapatkan sebagai kado lahiran. Ada beberapa barang yang saya beli. Dari kado dan yang saya beli ada beberapa barang yang memang terpakai dan ada yang tidak terpakai sama saya.
Barang yang benar-benar saya pakai:
1. Alat Makan (Piring, Mangkuk, Sendok dan Gelas)
Kalau ini pasti. Karena saya dapat kado alat makan bayi, jadinya saya tidak membeli lagi. Saya bukan penganut pakai alat makan yang lucu biar anak mau makan. Karena memang sudah ada alat makan lengkap, jadinya saya cukup pakai yang ada saja.
2. Tempat menyimpan makanan
Ini juga saya dapat kado dari teman. Wadah bertutup plastik dari Babymoov. Dan ini saya suka sekali karena ada takarannya dan bisa ditumpuk. Jadi tidak memakan tempat di kulkas.
Untuk saya ini penting karena bisa mengurangi waktu mencuci baju Bara yang terkena noda makanan. Dengan menggunakan slabber/bib, makanan yang jatuh dari mulut anak tidak akan langsung mengenai baju. Saya menggunakan tipe slabber silikon yang di bagian bawahnya ada penadah makanan. Seperti slabber dari Baby Safe ini. Punya Bara yang warna kuning!
Oh jika tidak mau mengeluarkan uang untuk slabber, ada banyak ibu yang memakaikan popok kain sebagai celemek makan anaknya. Cerdas ya?
4. Alat Masak
Sebelum membaca IG dokmet, aku berpikir untuk menggunakan food maker bayi yang saya dapat dari kado teman untuk membuat bubutr. Tapi karena ternyata menu makan keluarga sudah dapat diberikan sejak mpasi pertama (dengan kadar gula dan garam yang disesuaikan), akhirnya saya masak mpasi menggunakan panci/wajan saja. Saya masak lauk di panci/wajan lalu nanti saya campur dengan nasi yang dimasak di rice cooker. Untuk menghaluskan saya memakai hand blender. Saya suka sekali menggunakan hand blender. Karena praktis dan cepat. Kalau memakai blender biasa, lebih susah mencucinya. Kalau pake saringan, lama sekali. Saya pernah mencoba pakai saringan, dan itu sungguh membuat saya frustasi. Mungkin saya juga yang belum terbiasa. Hand blender adalah jalan ninjaku.
Barang yang tidak terpakai.
1. Baby Food Maker
Karena saya memilihi unutk memasak pakai panci saja, saya pun tidak pernah menggunakan alat masak mpasi ini. Saya pikir akan jauh lebih praktis menggunakan panci.
2. Set tumbukan dan saringan
Saya tidak sabar menggunakan tumbukan/saringan. Dan sungguh melelahkan menggunakannya. Jadi saya pakai hand blender saja. Saya punya alat seperti gambar di bawah. Produknya bagus. Tapi saya yang terlalu tidak sabar, jadi baru saya gunakan sekali saya langsung menyerah.
Cuma 2 yang tidak terpakai tampaknya. Jujur saya memang tidak banyak membeli peratan untuk mpasi. Peralatan yang saya pakai maupun yang tidak saya pakai bisa saja sangat berbeda dengan ibu-ibu yang lain. Ini semua sangat tergantung dengan kondisi dan preferensi ibu. Jadi setiap ibu bisa berbeda kebutuhannya untuk memasak mpasi. Yang pasti sebelum membeli segala macam peralatan mpasi yang lucu-lucu itu, gali terlebih dahulu informasi mengenai mpasi, sehingga kita bisa lebih cermat memilih mana yang memang kita butuhkan. Selamat memasak!
No comments:
Post a Comment