Pages

Curhat

Friday, March 30, 2012

Alhamdulillah saya diterima kerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Barat. Masih OJT si, but i promise i'm gonna work hard and do my best! Yeaaahhhh..............

Karena itulah saya harus pindahan dari Dago Timur ke Meruya, Jakbar. Saya sempet ngucurin air mata di kamar pas beberes + di travel pas mau berangkat ke bekasi (sebelum saya beneran ngekos di Jakarta, saya ngungsi dulu di rumah Bude saya di Bekasi). Why did i cry?

1. Bandung udah jadi kota kedua di hati saya (nomer 1 teteplah Denpasar, karena semua keluarga saya di sana, saya lahir dan besar di sana). Bandung sudah melekat erat rasanya di tubuh saya, cahhh.... Sejak tahun 2007 saya mulai ngekos di Bandung, mulai hidup ga bergantung mulu dengan orangtua, mulai belajar dewasa. Duh, saya gak kebayang sebenernya kalo saya gak mutusin untuk kuliah + ngekos di Bandung. Saya pasti akan berbeda dengan diri saya sekarang. Saya beneran merasakan perbedaan yang besar pada kepribadian saya ketika SMA dan kuliah. I really growing up. More mature. Hehehee... Bandung adalah kota tempat saya tumbuh menjadi lebih dewasa. deeee......

2. Kampus ITB. Kemarin pas interview kerja, saya pernah ditanyain gini. Pernahkah kamu merasa menyesal memilih ITB sebagai tempat kuliahmu? Saya jawab tidak. Walaupun mungkin kadang saya sering galau merasa apakah saya benar-benar pantas dan cocok kuliah di ITB, tapi ternyata ketika saya ditanya, entah kenapa tanpa pikir panjang (bukan untuk promosi diri) saya langsung menjawab enggak, saya enggak pernah menyesal kuliah di ITB. Banyak hal yang saya dapatkan di ITB, yang mungkin akhirnya baru di saat seperti sekarang ini saya sadari. Lingkungannya, pendidikannya, dosennya, kegiatan-kegiatannya dan yang paling penting teman-temannya. Semua hal itu banyak mengubah pola pikir dan pandangan saya (dalam hal yang baik tentu saja). Dan juga sangat banyak membuka wawasan dan pengetahuan saya. 

3. Dago Timur no. 18. Selama 4,5 tahun di Bandung, saya cuma 2 kali pindah kosan. Pertama, saya ngekos di Dago Pojok. Yang kedua di Dago Timur no. 18, rumah kosan temen. Serumah kami bertiga, cewek semua. Dan entah bagaimana kejadiannya, kami bertiga bisa sama-sama suka Kpop dan ber-fangirling bareng-bareng. Banyak hal menyenangkan yang terjadi di Dago Timur. Nonton video sampe malem, ngakak bareng jam 12 malem, belajar bareng sama anak-anak, makan pempek bareng-bareng, karokean di kamar, tahun baruan bareng, dan segala macam hal lainnya. 

I think Bandung is such a good city to live. Bandung is big/modern city but not as big/complicated as Jakarta. Karena itulah saya merasa sangat nyaman tinggal di Bandung. Mall banyak. Tempat makan/cafe banyak (walopun gak pernah dimasukin satu-satu juga sih). Tempat hiburan juga banyak. Udara sejuk (walaupun banyak orang mengatakan bahwa sekarang Bandung sudah tidak dingin lagi. Tapi, jika kalian pernah tinggal di Denpasar atau Jakarta, tentu kalian tetap akan mengatakan Bandung itu dingin/sejuk). That's why, Bandung is always filled by people from Jakarta. Now, I understand, especially for people who used to lived in Bandung. Kayak kakak saya + ceweknya, eh tunangannya, atau temen-temen saya yang udah kerja di Jakarta. Sekarang saya sangat amat mengerti kenapa mereka suka banget ke Bandung. Karena sekarang saya pun mengalami hal yang sama. I miss Bandung so much (walaupun ini mungkin hanya efek, baru 2 minggu di lingkungan baru dengan orang-orang baru). 

Dan memulai hidup sebagai seorang karyawan, sekali lagi mungkin ini hanya efek baru 2 minggu di tempat kerja, membuat saya kangen sekali dengan masa-masa saat menjadi mahasiswa. I miss my campus life. Walaupun bisa dibilang saya bukan seorang aktivis kampus yang punya segudang kegiatan, but still, i love my campus life. That's why, i just want to say, for you who still in college, live your campus life to the fullest

No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS