Pages

Dangdut dan Kpop

Wednesday, January 30, 2013

OMG.... Ayu Ting Ting on xxxx
This genre music called "Dangdut" in Indonesia,'normal' Indonesian people didn't pay attention to this kind of music. It's like trot in korea, only some people who actually like it so yeah. Excuse me while i'm swimming back to the Bikini Bottom /facepalm 

Hm, hari ini saya menemukan 2 hal yang membuat saya berpikir lebih dalam. Tentang 2 hal yang jika dilihat sekilas, tampak tidak berhubungan. Tapi menurut saya ada benang merah dari 2 hal ini. 1 cerita saya temukan dari sebuah website kpop. Secara iseng, dan memang karena lagi gak ada kerjaan, saya baca komentar artikel Ayu Ting Ting yang dikatakan meniru 2NE1 dalam pembuatan video klip lagu terbarunya. Well, saya tidak akan menilai Ayu Ting Ting, lagu, suara, atau video klipnya yang disebut-sebut menjiplak konsep dan video 2NE1 I Am The Best. Saya ga mau ambil pusing masalah begituan. Yang saya gak habis pikir adalah ada orang (let's say people A) yang mengomentari artikel tersebut seperti yang saya tulis di atas. Are you Indonesian? How could you say that in international forum? Kemudian saya membaca reply dari orang lain mengenai komen tersebut:

LOL 'normal'..
That 'abnormal' people consist of 80% of Indonesian citizen who happen to be in middle or lower economy class.. Congratz for being 'normal' and rich. 

Oh, god. I just wanna give a very big hug to this person. Yes, absolutely, how could A describe dangdut as music that 'normal' people didn't listen? Saya bukan pencinta dangdut. Tapi saya masih ingat lagu dangdut jaman dulu yang ngehip dan enak buat didengarkan. Siapa yang dulu tidak ikut bergoyang tangan sambil mendengarkan lagu Wulan Merindu dari Cici Faramida? Atau Kopi Dangdut mungkin? Terlena dengan suara Ike Nurjanah dalam lagu Terlena? Hm, saya masih ingat betul lagu-lagu itu. Dan memang seperti yang sering saya dengar dari ayah saya, dangdut ini adalah musik rakyat Indonesia. Musik dimana para rakyat Indonesia yang kelelahan sehabis bekerja (atau ketika sedang bekerja) langsung kembali merasa bersemangat setelah mendengarkan lagu dangdut. Dan seperti jenis musik lainnya, jika memang suka jenis dangdut then go ahead that will not make you an 'abnormal' person. And if you don't like so what? Go ahead with another music genre thay you love. Saya geleng-geleng kepala membaca komen A and i just wanna say, please think carefully what will you write before you give a comment. 

Dan satu hal yang membuat saya berpikir adalah isi twitter dari teman saya:

Dsana cew korea dsini cow korea baju korea lagu korea pilm korea,,kpan Indonesia sdar indahnya batik&eksotisnya kulit pribumi yg kecoklatan.
Semakin menyembah2 negara lain,tanpa mlakukan perubahan,semakin kita merendahkan rasa nasionalisme bangsa sendiri #mending diem ga ikt2 tren
Indonesia akan tanpa identitas jika muda mudinya adalah pecinta korea abiss @sudjiwotedjo

Yeah, kpop sudah menjamur di Indonesia. Saya sendiri mengenal kpop sejak pertengahan 2009 lewat EHB dan Sorry Sorry dari Super Junior. Drama Korea sudah saya suka tonton dari dulu, sejak jaman Endless Love. Saya memiliki 2 pandangan dari fenomena kpop ini.

Jika kita melihat tren musik Indonesia sekarang bisa terasa bagaimana kpop booming di Indonesia. Para produser musik berlomba-lomba menelurkan berbagai macam boyband dan girlband (dengan segala macam audisinya), tangga lagu kpop ada di acara musik, acara infotainment memberikan berita grup kpop, tabloid remaja pun sudah penuh dengan berita, poster, pin up dan segala macam pernak-pernik artis Kpop. Well, everything because of Kpop.

Dengan segala kpop craziness ini, membuat banyak para fans kpop mulai mengenal negara asal Kpop, Korea Selatan. Dan gak salah juga jika saya mengatakan bahwa mereka pun mulai mengikuti budaya kpop. Hey, i'm not gonna say that it is a mistake if you wanna learn another country culture. It's a good thing. Tapi, jika kamu menerapkan rasa sukamu terhadap kebudayaan negara lain berlebihan, itu yang a big no-no. List di bawah adalah contoh rasa suka berlebihan menurut pandangan saya.

1. I don't like to be called 'unni' by another indonesian girl. Di Indonesia, panggil saja saya mbak, kakak, teteh, atau apapunlah selain unni. Lain lagi jika saya berada di korea dan cewek-cewek korea yang memang lebih muda dari saya memanggil saya unni. Silakan. Seperti kata peribahasa, di mana kaki berpijak di situ langit dijunjung. And indonesian boys, do not ever call me 'noona' okay?
2. Why do you want to live in other country just because your idol is in that country? I just can't get it. Saya paham jika mereka ingin pergi ke Korea Selatan, karena saya pun, bisa dikatakan karena saya menyukai dan mengikuti kpop, Korea Selatan menjadi negara kedua (France is my number one country that i would love to visit) yang ingin saya datangi. Tapi, bukan karena saya punya idola yang hidup di sana, saya pun ingin hidup di negeri lain.
3. Hey, there is Korean people over there, let's take a picture with them. Orang Korea di Indonesia sama dengan seperti kita di Korea Selatan. Ketika saya di Korea Selatan, tidak ada orang Korea yang ingin berfoto dengan saya. Kenapa? Karena saya bukan orang terkenal.
4. Satu komentar yang paling sering keluar dari mulut teman wanita saya ketika saya pergi ke Korea Selatan.  "Wah, Thisa enak yak ke Korea, pasti sering ketemu cowok cakep. Cakep-cakep kan cowok di sana?" Menurut saya ada dua alasan kenapa mereka bertanya seperti ini. Pertama, mindset kebanyakan cewek Indonesia: orang asing pasti ganteng. Bagi yang memiliki mindset seperti ini, tolong sekali lagi lihatlah sekeliling anda. Cowok-cowok Indonesia ganteng-ganteng juga kok. I just remember my eternal love crush in college. He is such a handsome man (plus he is so smart). Gosh,, hehehe...  Kedua, mereka sering melihat cowok Korea dari drama. Cowok yang ada di drama itu adalah aktor. Dan seperti di Indonesia, tentu saja wajah adalah salah satu faktor yang menjadi kunci keberhasilan seorang aktor.

You can call me naive in this section, sebenarnya kpop itu bisa memberikan banyak pengetahuan dan pelajaran buat kita.

1. Kpop is a music. So, is it a crime if we love music? Is it a mistake if we listen to the music? Sama seperti musik pop, rock, dangdut, musik dari Amerika, Inggris, Arab, India dan segala jenis musik lainnya. Kita bisa suka satu jenis musik, bisa juga tidak suka dengan jenis musik lainnya. Itu semua benar-benar berdasarkan selera musik kita. So, once again, why do you have to judge people who love to listen kpop, a music that you don't like?
2. Saya bisa membaca hangul dan sedikit berbahasa Korea. Hey, I can do another language beside Indonesian and English. Thanks for kpop making me ineterest with korean language.
3. I have improved my English skill. Thanks for all the subbing team, semua variety show dan artikel kpop yang saya tonton dan baca pasti berbahasa inggris. Secara tidak langsung, kemampuan berbahasa inggris saya pun meningkat.
4. Have you ever known all those hardship that must be going through by an idol? Saya tidak tahu banyak, but i'm pretty sure that they struggling a lot to become an idol. Mulai dari jadwal training yang gila-gilaan. Diet gila-gilaan (especially for the girls). Apakah setelah debut, kesusahan mereka selesai. Nope, nope at all. They have to try hard establishing their name by showing in many kind of television show. Showing their talent which sometimes ridiculous, or just laughing crazily to secure their air time. Saya pernah menulis tentang hal-hal yang bisa kita pelajari dari idol kpop  di blog ini: http://chirikiarika.blogspot.com/2011/11/learn-from-kpop.html

Sama seperti jenis musik lainnya, ada yang memang menyukai kpop ada juga yang tidak. Saya adalah pecinta kpop. Tapi apakah saya menyukai semua musik yang ditawarkan kpop. Tidak. Seperti yang saya katakan, sudah sangat wajar jika ada musik yang tidak masuk ke telinga saya. Walaupun saya menyukai kpop, tapi bukan berarti semua lagu yang berasal dari Korea Selatan tersebut bisa saya terima. That's the point that i wanna say in this post. Suatu hal yang normal jika kita menyukai kpop, sama seperti kita menyukai pop, rock, dangdut, jazz. Tapi tidaklah wajar jika menyukai sesuatu, apapun, berlebihan sehingga membuat kita kehilangan identitas diri kita.




No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS