Well, beberapa malam yang lalu saya dilanda
emosi akut akibat pengumuman maha dahsyat dari promotor Mubank Jakarta. Yes,
like everybody knows, seating plan for Mubank Jakata has been changed into
something that makes everybody who has bought the ticket angry. Okay, perubahannya adalah hanya setengah (sepermpat mungkin) dari gbk yang akan digunakan
sebagai tempat konser, festival dibagi 2 section (seat dan standing) dan muncul
1 jenis tiket lagi, yaitu friendly ticket yang dibrandol 200 ribu. Terang,
keputusan promotor ini membuat semua kpop-ers yang telah membeli tiket dengan
harga mahal geram.
Perlu dicatat, kami, saya,
bukan bermasalah dengan adanya friendly ticket. Ketika pertama kali melihat
perubahan seating plan, saya tahu bahwa masih banyak tiket yang beredar di
pasaran belum ada pembelinya. Wajar, jika promotor ingin mempersempit tempat
konser untuk mengesankan kesan penuh. Apalagi acara ini akan disiarkan di 73
negara dengan membawa nama KBS. Tentu saja dari pihak KBS juga tidak ingin
melihat acara mereka terlihat sepi pengunjung di televisi. Saya mengerti itu.
Yang menjadi masalah ketika pengerucutan tempat konser dibarengi dengan
perubahan seating plan yang drastis. Lihat saja apa yang terjadi dengan kelas
festival. Ada dua kelas festival akibat perubahan seating plan ini. Festival
seat dan festival standing. Saya, membeli kelas festival dengan harga 900 ribu
rupiah karena saya ingin menonton konser berdiri, dekat dengan panggung
sehingga saya puas melihat Jonghyun. Dan parahnya, belum ada kepastian apakah tiket
yang saya beli akan mengantarkan saya ke bagian festival yang seat atau yang
stand. Jika festival dibagi 2, maka kelas gold dan diamond harus lebih banyak menelan ludah. Kedua kelas ini jadi berada di belakang
It's not about that 200.000. Ini tentang hak kami sebagai pelanggan. Kami sudah membayar dengan harga yang cukup tinggi, tapi kami malah dikecewakan. Bisa dikatakan ini adalah penipuan. Bagaimana tidak, awalnya mereka mengatakan seating plan seperti A sekarang, H-7 seating plan pun berubah.
Tiga gambar di bawah adalah transformasi seating plan yang terjadi dari awal sampai D-7.
![]() |
Ini adalah seat plan awal yang membuat saya membeli tiket festival |
![]() |
Perubahan seat plan kedua. Sedikit berubah di bagian stage dan festival. |
![]() |
Perubahan ketiga yang membuat saya geram. Wajar kan jika saya mengatakan perubahan seat plan ini sama saja dengan penipuan |
Saya jadi ingin tahu, bagaimana promotor ini mengkalkulasikan antusias penonton Indonesia
sehingga berani mengambil GBK sebagai tempat konser. Mungkin mereka beranggapan event Mubank ini seperti SMTOWN.
Peminatnya banyak. Bukan saya bermaksud mengatakan artis-artis yang hadir di
Mubank tidak banyak memiliki fans di Indonesia, hanya saja sepengetahuan saya,
banyak dari fans Indonesia yang masih sekolah/masih meminta dana dari orangtua
mereka/harus susah payah mengumpulkan uang jajan mereka demi mendapatkan
selembar tiket konser idola mereka. Sehingga banyak yang beranggapan daripada
mereka membuang hasil tabungan mereka hanya demi melihat idola mereka
membawakan 2-3 lagu saja, plus mungkin akan ada kolaborasi dengan penyanyi
indonesaia yang akan membuat waktu mereka menyaksikan idola mereka beraksi di
atas panggung lebih sedikit, lebih baik tabungannya mereka simpan untuk membeli
tiket konser tunggal idola mereka. Super Junior, shinee, beast, 2pm pernah
datang ke indonesa. Bahkan mereka, minus shinee, pernah melakukan konser
tunggal mereka di indonesia. Super junior pun tahun ini akan menggelar SS5 dan
banyak elf indonesia yang berdoa agar indonesia menjadi salah satu negara yang
super junior kunjungi sehingga membuat mereka menyimpan tabungan mereka
rapat-rapat. Saya sangat paham hal ini.
Tidak mudah bagi anak SMA, anak kuliah, untuk mendapatkan uang jutaan hanya
untuk membeli tiket konser mereka. Karena saya pernah merasakannya. Saya mulai
menyukai kpop sejak tahun 2009. Tapi saya mulai rajin membeli album dan mulai
menonton konser kpop di tahun 2012. Kenapa? Karena saya baru bekerja di tahun
2012.
Maka dari itu, untuk para
promotor sekalian, cobalah untuk mengkalkulasikan dengan baik antusias pecinta
kpop di Indonesia. Memang benar, kpop sedang melanda indonesia. Tapi bukan
berarti seluruh kpop-ers indonesia mampu dan mau membelu tiket konser dengan
harga selangit. Karena banyak pecinta kpop indonesia yang masih merupakan anak
sekolah/kuliah. Sebenarnya, awalnya saya merasa agak riskan memilih GBK sebagai tempat konser. Tapi hanya sesaat, toh promotor ini sangat optimis. Jadi saya tidak mau ambil
pusing. Kalau promotor optimis, tentu saja saya juga ikut optimis. Saya pun
segera membeli tiket ketika jalur preorder dibuka. Mendekati tanggal 9 maret
saya semakin excited sampai akhirnya ketika asiatopent mengumumkan perubahan
seat plan. Tingkat ke-excited-an saya terjun bebas menjadi 30%
Ah, sebenarnya sebelum ada
perubahan seat plan ini, ada 1 hal yang membuat saya sedikit kehilangan
interest saya dengan Mubank JKT. Akan adanya kolaborasi antara artis Indonesia,
yaitu Afgan dan S4. Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada Afgan dan S4, saya
membeli tiket Mubank seharga 900 ribu pure untuk melihat artis kpop beraksi di
atas panggung. Melihat mereka live di Indonesia bukanlah hal yang setiap saat
bisa terjadi. Tapi dengan adanya artis Indonesia, itu akan membuat durasi idol
korea saya akan berkurang. Dan sebenarnya saya tidak setuju dengan hal itu.
Sampai saya memposting ini,
saya masih belum mendapatkan petunjuk di mana nantinya saya akan menonton, di
festival seat atau stand. Saya takut kecewa (walaupun sekarang saya sudah
kecewa parah) dan yang lebih saya takutkan nantinya adalah para fans yang marah
karena tidak mendapatkan hak mereka. Saya harapkan semuanya baik-baik saja.
Saya harapkan Asia Top Ent masih tersisa kebijaksanaannya bagi para penggemar
yang rela menunggu detik-detik dibukanya preorder karena berharap akan
mendapatkan tempat sesuai yang ada si seat plan awal Mubank JKT.
Note: karena saya membeli
preorder, maka saya mendapatkan diskon. Tiket festival yang saya beli tidak
900k tapi 855k.
No comments:
Post a Comment