Minggu malam kemarin, saya dan Nofec lagi suntuk banget di rumah. Pingin nongkrong di luar, ide tempat makan udah mentok. Tiba-tiba saya ingat, beberapa saat yang lalu, saya sempat melihat di instagram tempat makan yang menyajikan sayap ayam goreng dengan berbagai saus, seperti Wing Stop. Penasaran (dan karena kangen juga makan di Wing Stop), saya dan Nofec pun segera meluncur ke sana. Nama restorannya Wingers dan berlokasi di PCI. Silakan lihat google mapnya
Sampai di sana, restorannya lagi sepi, sepenglihatan saya sih. Dari luar tampaknya restoran ini punya 2 lantai. Saya hanya melihat seorang pelayan saja di lantai 1. Mungkin di lantai 2 ada pelanggan yang lain. Saya gak sempat main-main ke lantai 2. Tidak banyak memilih, saya dan Nofec duduk di kursi yang terletak di bagian kiri restoran. Ruangan restoran ini cukup luas dan lega. Kursi dan meja kayu yang tersedia pun cukup banyak sehingga membuat tempat ini sangat cocok untuk nongkrong dengan teman.
Setelah kami duduk, pelayan segera memberikan menu. Walaupun jualan utamanya adalah sayap ayam goreng, banyak menu lain yang bisa dipesan. Malah menurut saya, sayap ayam gorengnya jadi ketutupan sama menu lainnya. Pilihan saus sayap ayam goreng ada 6, cuma 1 yang bumbunya pedas dan gak ada level kepedasannya. Saya dan Nofec memesan Wingers Cheese Sauce dan Wingers Hot Spicy. Saat memesan kami sempat bertanya kepada pelayannya, yang tersedia di menu apa cuma wings atau ada drumstick-nya? Si Mbaknya bilang cuma ada sayap ayam. Yo wis lah. Gak masalah juga.
![]() |
Interior Wingers Cilegon |
![]() |
Dapurnya kelihatan dari meja pelanggan. |
Setelah kami duduk, pelayan segera memberikan menu. Walaupun jualan utamanya adalah sayap ayam goreng, banyak menu lain yang bisa dipesan. Malah menurut saya, sayap ayam gorengnya jadi ketutupan sama menu lainnya. Pilihan saus sayap ayam goreng ada 6, cuma 1 yang bumbunya pedas dan gak ada level kepedasannya. Saya dan Nofec memesan Wingers Cheese Sauce dan Wingers Hot Spicy. Saat memesan kami sempat bertanya kepada pelayannya, yang tersedia di menu apa cuma wings atau ada drumstick-nya? Si Mbaknya bilang cuma ada sayap ayam. Yo wis lah. Gak masalah juga.
Sekitar 5~10 menit memesan, minuman kami datang. Saya memesan Ice Lemon Tea dan Nofec memesan Hot Lemon Tea. Kami juga memesan King Manggo. Saya belum pernah nyicipin King Manggo yang terkenal di Jakarta itu. Makanya karena penasaran, saya coba aja yang ada di restoran ini. Dan ternyata rasanya rasa mangga. Hahaha.. beneran deh saya gak tahu harus bilang apa, karena rasanya ya kayak jus mangga dengan potongan buah mangga di atasnya. Enak, ya enak jus mangga aja sih.
Setelah minuman keluar, rasanya lama banget keluar makanannya. Padahal kalau saya liat, di dapur lagi gak heboh, dan di lantai 1 pelanggan yang ada ya cuma saya dan Nofec. Saya gak yakin di lantai 2 rame, soalnya di parkiran lagi gak banyak kendaraan dan ketika saya baru datang kondisi dapur juga lagi santai. Sekitar 20~30 menit menunggu si sayap ayam pun keluar. Saya gak bisa bayangin sih kalau lagi rame ini waktu penyajiannya bakal selama apa. Dan ternyata pas disajikan, 1 porsi Wingers-nya terdiri dari 2 sayap ayam dan 2 drumstick. Lah, ini mbak pelayannya gimana toh? Okelah, bukan masalah besar ya.
Kalau dari saus saya agak kecewa sih saus yg hot spicy-nya gak dibalurkan di semua sisi ayam. Sausnya cuma dituang di permukaan atas ayam. Rasa? Oke, gak buruk tapi gak spesial juga buat saya. Walaupun namanya hot spicy, tapi rasa pedasnya gak nendang. Jadi jangan dibayangin pedesnya bakal kayak di Richeese atau Wingstop ya. Sama seperti hot spicy, yang cheese sauce juga sausnya hanya dituang di permukaan atas. Rasanya cukup enak walau rasa kejunya gak terlalu tebal (mungkin karena kuahnya yang terlalu encer).
Menurut saya tempat makan ini lebih cocok buat teman-teman yang memang ingin nongkrong, ngobrol bareng karena tempatnya cukup luas dan harga makanannya pun gak terlalu menguras kantong.
No comments:
Post a Comment