Miss Ripley. Saya baru nonton sampai episode 4, dan saya pingin nge-share pendapat saya tentang drama ini.
Episode pertama menceritakan tentang latar belakang kenapa miss lee da hae bisa menjadi PSK, bisa tinggal di jepang dan mempunyai kepribadian yang misterius, unfriendly, keras. She’s a hard woman. Really. Lalu cerita berlanjut ke bagian bagaimana miss le da hae berusaha keras supaya dia bisa keluar dari dunia PSKnya. Bagaimana dia matia-matian meninggalkan ‘kakaknya’ yang mempekerjakan dia sebagai PSK. Bagaimana dia berjuang keras menggalkan Jepang menuju Seoul untuk mencari pekerjaan yang layak. Episode awal drama ini menceritakan keinginan kuat lee da hae untuk mengubah hidupnya. Ada satu scene yang menceritakan bagaimana dia melakukan interview pekerjaan. Tapi, karena dia tidak punya latar belakang pendidikan yang bagus, dan tidak ada pengalaman kerja maka dia pun dipandang sebelah mata. Bahkan di salah satu interview yang dilakukan, si bapak pewawancara menggoda lee da hae, namun ditolak mati-matian sama lee da hae. Dari sini terlihat karakter kuat lee da hae. Saya suka cerita yang diberikan drama ini. Saya suka karena dari mana asalnya karakter keras lee da hae diceritakan dengan baik di sini.
Cerita berlanjut ketika Lee Da Hae bertemu manajer hotel A. Hotel A sedang membutuhkan penerjemah untuk tamu pentingnya yang berasal dari Jepang. Dan direkruitlah Lee Da Hae oleh si bapak manajer karena Lee Da Hae fasih berbahasa Jepang. Nah, di saat-saat inilah Lee Da Hae bertemu Yoochun. Mereka satu rumah kosan. Dan Yoochun beneran langsung suka sama Lee Da Hae dari awal ketemu. Beneran suka. Tapi, Lee Da Hae acuh, ga peduli. Jadilah Yoochun gigit jari sendiri. Tapi itu tidak membuat Yoochun patah semangat untuk mendekati Lee Da Hae.
Masalah pun mulai (paling tidak ini masalah untuk saya) ketika Lee Da Hae mulai flirting sama si bapak manajer hotel. Walaupun belum digambarkan jelas apakah Lee Da Hae suka atau tidak, tapi dari cerita yang diberikan saya mengambil kesimpulan bahwa Lee Da Hae flirting dengan si bapak manajer untuk mendapatkan kekuasaan. Lee Da Hae flirting dengan si bapak adalah hal pertama yang tidak saya suka dari drama ini. Masalah kedua muncul lagi. Awalnya, Lee Da Hae tidak tahu kalau Yoochun adalah anak orang kaya. Pemiliki hotel. Tapi, di suatu pesta, dia mengetahui bahwa sebenarnya Yoochun itu kaya. Dan, selanjutnya Lee Da Hae berubah 1800 terhadap Yoochun. Dia mulai membuka diri terhadap Yoochun. Dia mau diajak jalan, mau diajak ngobrol, padahal awalnya boro-boro ngobrol, disapa Yoochun, Lee Da Hae langsung buang muka. Oke, itu masalah kedua yang sangat tidak saya sukai dari drama ini, dan membuat saya berhenti menonton dari episode 4. Entah kenapa kepura-puraan Lee Da Hae seperti sinetron Indonesia aja. Saya sebel jadinya nonton drama ini, melihat bagaimana Lee Da Hae jadi baik, perhatian sama Yoochun hanya karena Yoochun kaya. Saya tahu pastinya kalau nanti pasti Lee Da Hae sadar dan bakalan suka beneran sama Yoochun. Tapi tetep aja saya ga suka dengan kepura-puraan Lee Da Hae itu. Awalnya saya pikir karakter Lee Da Hae akan dibuat keras, sekeras-kerasnya. Karena pegalaman hidupnya yang dulu, dia akan benci pria. Ga percaya sama pria. Nantinya dia akan sukses karirnya dengan usaha kerasnya sendiri. Mungkin dia jadi pengusaha atau punya toko sendiri atau apapunlah, yang pasti bukan mengincar kekuasaan dari bapak manajer/yoochun. Lama kelamaan baru dia sadar bahwa sebenarnya Yoochun itu pria baik. Baru deh dia suka. Paling ga itu skenario yang ada di otak saya. Tapi ternyata ceritanya dibuat seperti itu. Ceritanya bikin saya sebel. Yah, paling ga cerita sampe episode 4. Saya masih belum tahu apakah saya masih mau lanjut nonton atau saya ganti drama lain buat ditonton?
NB: saya suka banget sama si mbak Kang Hye Jung, istrinya Tablo. Karakternya manis dan ceria. Entah kenapa saya lebih memilih Yoochun sama dia.
No comments:
Post a Comment