Pages

K-Pop: Belajar dari K-Pop

Tuesday, November 15, 2011

Saya penyuka Kpop. Saya penikmat atraksi panggung para idol (bintang Kpop biasa dipanggil idol). Musik, dance, aksi panggung, personality dari para idol (paling tidak personality yang mereka tunjukkan di variety show) dan juga (saya tidak akan memungkiri yang satu ini) penampilan/wajah. Sudah cukup lama saya menyukai Kpop dan cukup lama pula saya mengikuti segala macam berita, trend dan informasi mengenai para idol. Dari situlah saya sedikit demi sedikit mengetahui bagaimana perjalanan kesuksesan seorang idol. Walaupun saya tidak benar-benar tahu apa yang terjadi di balik layar, tapi paling tidak saya bisa menangkap bahwa tidak mudah untuk seorang remaja di Korea untuk menjadi seorang idol. Butuh proses yang rumit dan tidak sebentar. Dari hal itulah saya bisa mengambil beberapa pelajaran penting dari poses tersebut. Dan inilah mungkin, yang paling penting yang harus ditangkap oleh kita para fansnya. 

1. Nothing is Instant
Kebanyakan idol bukanlah remaja yang ditemukan oleh talent scout di sebuah mall, kemudian dimintai nomor teleponnya dan seminggu kemudian dia sudah berada di layar kaca televisi. Kebanyakan dari mereka harus melalui audisi yang dilakukan oleh agensi. Lolos audisi bukan habis perkara. Dari audisi mereka tidak langsung mendapatkan kontrak. Lolos audisi berarti mereka harus menjalani masa training, yang bisa berlangsung bertahun-tahun. Yang saya tahu ada idol yang hanya menjalani training selama beberapa bulan namun ada juga yang harus menjalani training bertahun-tahun. Kyuhyun (Super Junior) menjalani masa training sekitar 2 bulan. Sedangkan Jo Kwon (2am) harus menjalani masa trainingnya selama 7-8 tahun. Kebanyakan dari mereka memulai masa training ketika masih SD atau SMP. Saya tidak tahu persis kelas-kelas apa saja yang harus mereka ikuti ketika training, yang pasti kelas dance dan menyanyi. Karena proses training yang lama, melelahkan dan sangat menyita waktu, tidak banyak remaja yang lolos audisi menyerah di tahap ini. Seperti yang Yunho (DBSK) kemukakan bahwa dia pernah beberapa kali gonta-ganti grup karena anggota grup banyak yang menyerah dan mengundurkan diri. Setelah menjalani masa training, dan sudah memiliki persiapan yang cukup untuk menjadi idol, maka para remaja ini akan debut di beragam acara musik. Debut lalu menjadi bintang terkenal? Tidak semudah itu. 

2. No Pain No Gain
Kebanyakan para idol datang dari daerah (di luar Seoul), sehingga mereka harus bolak-balik dari rumah mereka ke Seoul untuk training. Banyak pula dari mereka yang harus kerja paruh waktu untuk membiayai perjalanan dan kehidupan mereka di Seoul. Yunho (TVXQ)  bercerita di Golden Fishery bahwa ayahnya menentang dia untuk menjadi artis. Berpegang teguh dengan mimpinya, Yunho mengikuti audisi, lolos dan harus menjalani training. Karena rumahnya di Gwangju, sedangkan dia harus training si Seoul, diapun harus bolak-balik ketika masa sekolah dan ketika libur dia akan menetap di Seoul. Karena tidak mendapat akomodasi dari orangtuanya, Yunho harus bekerja paruh waktu di sela-sela waktu trainingnya. Dia pernah bekerja sebagai pengeruk salju dan pelayan di restoran buffet. Karena tidak memiliki uang yang cukup, dia tidur di taman.

Cerita lain datang dari grup lain (saya lupa siapa tepatnya yang menceritakan ini). Ketika mereka training, mereka tidak boleh makan di atas jam 7 malam. Pernah suatu malam mereka merasa lapar sekali, lalu sesorang dari mereka memberikan ide untuk lari malam saja, supaya rasa lapar itu hilang. Namun, ketika melalui sebuah restoran rasa lapar mereka menyerang. Karena tidak bisa dan tidak mampu membeli jadilah mereka hanya berdiri di depan restoran itu sambil berusaha menghirup aroma masakan.

Banyak batasan-batasan yang diberikan oleh suatu agensi kepada artis mereka. Personil 2NE1 dilarang untuk berpacaran dalam jangka waktu tertentu. Banyak idol yang dilarang untuk membawa handphone pribadi. Selain itu, para idol yang tergabung dalam satu grup biasanya tinggal dalam 1 rumah/dorm. Biasanya, jika mereka masih rookie, 1 kamar bisa digunakan untuk 5 atau 6 orang. Lama kelamaan jika mereka sudah mulai sukses, 1 kamar bisa dibagi untuk 2 orang, bahkan 1 orang bisa mendapat 1 kamar. 

3. Hardworking is The Key
Kunci menuju kesuksesan adalah kerja keras. Itupula yang diterapkan oleh para idol ini untuk mendapatkan kesuksesan. Mungkin hanya satu atau dua grup yang bisa langsung mendapatkan peringkat 1 di acara musik dengan lagu debut mereka. Hanya 1 atau 2 grup yang bisa langsung mendapatkan perhatian dan dikenal nama mereka setelah mereka debut. Namun, tidak sedikit grup yang harus berjuang untuk mraih kesuksesan, paling tidak membuat nama grup mereka dikenal oleh masayarakat. Sebenarnya jika kita menonton variety show yang menampilkan anggota grup rookie, bisa dipastika bahwa mereka akan berusaha dan berjuang keras untuk mendapatkan air time yang lebih banyak. Untuk memningkatkan penampilan mereka, mereka harus latihan dance berjam-jam per harinya. Mungkin akibat semua latihan, kesulitan dan hambatan yang mereka hadapi, para idol ini akan selalu menangis ketika mereka memenangkan peringkat 1 di acara musik untuk pertama kalinya.  

4. Stay Strong
Debut, sukses dan terkenal bukan berarti jalan para idol ini tidak ada hambatannya. Semakin terkenal suatu idol bisa dipastikan semakin banyak fans dan anti fansnya. Tidak sedikit para fans ini yang membuntuti kehidupan para idola mereka (di Korea, fans yang seperti ini dinamakan saseng fans). Sasaeng fans ini suka mengikuti para idola mereka kemana saja mereka pergi. Banyak idol yang terkadang merasa frustasi dengan kelakuan fans yang seperti ini. Bagaimana tidak, dengan adanya sasaeng fans ini seakan mereka tidak memiliki privacy. Changmin dan Yunho (TVXQ) pernah bercerita di acara Golden Fishery bahwa pernah seorang fans berhasil masuk dorm mereka, melihat-lihat isi dorm, memfoto pakaian dalam mereka, dan mengirimkan foto pakaian dalam itu kepada mereka. Hal-hal seperti itu bagi para idol tentu saja bukanlah hal yang mudah. Bagaimanapun juga mereka adalah fans. Fans yang telah membuat para idol menjadi sukses dan terkenal. Ada fans, ada pula anti fans. Kebalikan dari fans, antifans adalah orang-orang yang sumpah mati tidak suka dengan sosok seorang idol. Mereka selalu menjelek-jelekkan idol bahkan ada pula yang sampai ingin membunuh idol yang mereka tidak suka. Seorang antifans Yunho (TVXQ) pernah menyamar menjadi fans Yunho dan memberikan minuman yang berisikan lem pada Yunho. Mengira bahwa si "fans" merupakan fansnya, Yunhopun menerima minuman itu dan meminumnya. Akibatnya, Yunho masuk rumah sakit. Walaupun diperlakukan seperti itu, Yunho tidak memperkarakan kejadian itu lebih lanjut dan melepaskan pelaku dengan alasan bahwa si pelaku masih sekolah dan mengingatkan dia akan saudara perempuannya.

Keluar dari grup yang telah terkenal, adalah suatu hal yang banyak terjadi di Kpop. Karena suatu masalah, Jay Park (Jaebeom) keluar dari 2pm. Setelah keluar dari 2pm, Jaebeom pergi ke Seattle dan bekerja di sebuah toko ban dengan gaji sebesar $400 per bulan. Saya langsung mengagumi pria ini. Bagaimana tidak? Setelah berhasil mendapatkan kesuksesan, menjadi artis, dia bekerja di sebuah toko ban.

Mungkin kita melihat entertainment industry hanya dari luarnya saja. Industri yang glamour dan penuh kemewahan. Padahal di belakang semua itu terdapat proses yang panjang dan melelahkan. Kpop adalah hal yang membuat saya untuk pertama kalinya menjadi seorang fangirl sejati yang terus menggali informasi idol yang saya suka. Dan dari situlah saya menyimpulkan semua yang saya tahu dalam postingan ini. Jika kita mau belajar dari para idol favorit kita, kita tidak akan menjadi anak manja yang hanya tahu meminta uang dari orang tua kita untuk membeli baju favorit kita.

p.s. Grup favorit saya adalah TVXQ. Jadi, kebanyakan contoh yang saya tulis disini berasal dari mereka.
Semua hal yang saya tulis di sini berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari variety show, wawancara, ataupun berbagai website. 


No comments:

Post a Comment

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS