Karena saya ke Korea dengan tujuan training, semua aktivitas dalam seminggu pun sudah disusun oleh penyelenggara. Dari hari Senin sampai Jumat, mulai pukul 8 pagi sampai 6 sore, kami mendapatkan materi training di kelas dan sesekali di luar ruangan. Karena padatnya jadwal, susah untuk mencari waktu jalan-jalan atau sekedar mencari oleh-oleh. Di Indonesia sudah terpikir akan pergi ke Myeongdong untuk berburu kosmetik, tapi sayang sekali waktunya tidak ada. Kosmetik dan snack buat oleh-oleh pun hanya saya beli di Homeplus (sejenis Hypermart).
Selama seminggu, saya berada di 3 kota yang berbeda. 3 hari pertama training dilakukan di Songdo, Incheon. Hari ke-4 kami bergerak ke Pohang. Hari ke-5 ke Seoul. Dan hari ke-6 berpindah kembali ke Songdo. Sebenarnya jadwal di Songdo lebih longgar dibandingkan di Pohang atau Seoul. Lebih tepatnya jadwal malamnya. Kelas berakhir pukul 6 sore, lalu dilanjutkan makan malam selama sekitar setengah jam. Setelah itu jadwal bebas. Tapi karena wilayah Songdo yang tidak ramai dan sedikit tempat untuk berbelanja atau sekedar nongkrong, tidak banyak yang bisa saya kunjungi di sana. Ditambah lagi pada hari kedua saya sakit pilek yang membuat saya menghabiskan 1 malam di kamar saja.
3 hari pertama di Songdo saya hanya berkunjung ke Triple Street (mall) dan Homeplus. Ketika 5 tahun yang lalu saya ke Songdo, Triple Street belum ada (saya kurang ingat apakah saat itu Homeplus sudah ada atau belum). Menurut saya, konsep mall Triple Street ini keren. Bangunannya memanjang, dan lurus. Jalan utama mall yang tidak beratap berada di tengah, dan toko-toko ada di sisi kanan dan kirinya. Di satu bagian mall, terdapat halaman berumput luas dengan undakan-undakan batu tempat para pengunjung duduk sambil mendengarkan musik akustik yang dimainkan secara langsung oleh para pemusik di bagian depan halaman tersebut.
![]() |
Bagian Depan Triple Street |
![]() |
Bagian dalam Triple Street |
![]() |
Halam di dalam Triple Street tempat pengunjung duduk-duduk sambil mendengarkan live music |
Di Pohang, saya tidak pergi ke tempat selain yang sudah dijadwalkan (kecuali pantai di depan hotel yang saya kunjungi sendiri di pagi hari). Setelah tur pabrik baja di hari ke-4, sore harinya kami diajak untuk mengarungi sungai dengan kapal kecil. Selama kurang lebih sejam, kami menikmati pemandangan kota yang berada di sisi sungai.
Esok paginya, kami berkunjung ke ‘rumah kebudayaan Korea’ di Pohang. Di sana kami belajar membuat tahu dan ttok. Ttok adalah kue beras khas Korea. Mungkin kalau di Indonesia seperti mochi. Selain belajar masakan tradisional Korea, setahu saya tempat itu juga digunakan untuk belajar musik atau tarian tradisional.
Siangnya, kami bergerak menuju Seoul. Dengan bus, perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih 4 jam. Kami tiba di Seoul sekitar pukul 5 sore dan langsung menuju Lotte World Tower Seoul Sky. Bangunan ini adalah bangunan tertinggi di Korea Selatan dan dari atas kita bisa melihat pemandangan kota Seoul. Bagi saya, sebenarnya tempat ini tidak terlalu berkesan. Karena kita hanya bisa melihat pemandangan Seoul dari dalam bangunan dan dibatasi kaca-kaca. Untuk yang pertama kali ke Seoul (dengan dana terbatas), tempat ini tidak terlalu saya rekomendasikan untuk didatangi. Jika ingin melihat kota Seoul dari ketinggian, lebih baik datang ke Namsan Tower saja. Karena kita melihat pemandangan kota dari tembat terbuka (dan di sana ada gembok cinta!). Tapi jika memang memiliki dana yang berlebih, Lotte Tower tetap bisa menjadi tujuan wisata. Selain Lotte World Tower Seoul Sky, tidak ada tempat lain yang kami kunjungi di Seoul (tentu saja selain kantor pusat perusahaan kami yang berada di daerah Gangnam). Jumat siang kami kembali ke Songdo, dan acara pelatihan seminggu pun resmi ditutup.
Walaupun sudah resmi ditutup, hari Sabtu pagi kami diajak ke sebuah sungai di Songdo untuk berperahu. 1 perahu bisa diisi 4 orang, dan 1 orang akan memegang kemudi. Kami diberikan waktu 30 menit untuk berkeliling sungai. Dari sungai kami menuju Lotte Mart untuk berbelanja oleh-oleh. Setelah itu kami langsung menuju bandara untuk kembali ke Indonesia.
Tidak banyak tempat yang saya kunjungi di Korea September lalu. Beruntungnya, saya sudah pernah ke Korea sebelumnya, jadi saya sudah pernah mengunjungi beberapa tempat wisata di Korea yang terkenal. Walau begitu, perjalanan ke Korea saya yang hanya seminggu ini memberikan kesan dan pelajaran yang lebih mendalam dibandingkan 3 bulan saya di sana.
Annyeong Korea! Pt. 1 (Pakai Internet Apa Ya?)
Annyeong Korea! Pt. 2 (Money Changer atau ATM Global?)
Annyeong Korea! Pt. 1 (Pakai Internet Apa Ya?)
Annyeong Korea! Pt. 2 (Money Changer atau ATM Global?)
No comments:
Post a Comment