Day 2: BonBin Taman Sari
![]() |
sumber: wisatabandung |
Where: Jl. Taman Sari (sebelah barat kampus ITB)
How: Dari Dago, ada dua pilihan, naik angkot Kelapa-Dagoke arah Kalapa atau ke arah Dago atau naik angkot Stasiun-Dago berhenti di depan rumah sakit Borromeus/Jalan Ganesha, trus jalan di Jl. Ganesha, lurus terus, nanti ketemu Kebun Binatang. Bisa juga kalo dari Dago atas, berhenti di Simpang Dago, naik angkot Sadang Serang-Caringin, nanti berhenti tepat di depan BonBin. Angkot yang lewat di depan Bonbin antara lain: Sadang Serang-Caringin (pp), Caheum-Ledeng (pp), Cisitu-Tegalega (arah Cisitu), Panghegar-DU (arah Panghegar). rute angkot kota Bandung
Cost: Angkot Kalapa-Dago (dari Borma Dago sampai Jl.Ganesha/depan Borromeus) = Rp 1.500
Tiket masuk = Rp 15.000/orang
What: Karena namanya kebun binatang, tempat ini ditujukan memang untuk melihat aneka satwa yang jarang /tidak pernah kita lihat. Di bagian depan kita bisa melihat berbagai macam kura-kura, macan tutul, luak musang, beruang, buaya dan lainnya. Jika ingin melihat aneka macam burung bisa dilihat di bagian tengah. Saya suka sekali melihat warna-warna dari burung-burung ini. Merak, kakaktua, kasuari, elang, tekukur dan berbagai macam lainnya. Sedangkan hewan-hewan besar seperti gajah, banteng, kuda, kuda nil dan lain-lain diletakkan di bagian belakang. Selain melihat binatang, disini juga disediakan wisata perahu air, menunggangi kuda, unta dan gajah, dan juga wahana bermain untuk anak lainnya.
Beruang |
Zebra |
Orangutan |
Yang saya sayangkan di Bonbin ini adalah kurangnya kesadaran para pengunjung untuk tidak memberikan makanan pada satwa. Saya mengerti, mereka melakukan hal seperti itu bukan untuk mencelakai satwa, tapi karena mereka suka dan merasa gemas melihat satwa-satwa ini. Tapi memberikan mereka kacang untuk makan dan membuat kandang mereka menjadi tempat sampah kulit kancang, menurut saya bukan hal yang bijak. Para satwa ini sudah memiliki jenis makanan yang memang mereka makan di habitat aslinya. Dan menurut saya, para satwa ini juga pastinya memiliki jadwal makan mereka sendiri. Hal seperti ini harus menjadi perhatian khusus para petugas Bonbin. Karena saya lihat, para satwa ini menjadi terbiasa untuk meminta makanan dari para pengunjung. Seperti kakaktua yang saya temui. Si kakaktua ini tiba-tiba berbicara, sesuatu yang tidak saya mengerti, sambil mengeluarkan paruh dan kakinya meminta-minta makanan. Lalu dia berteriak "kakaktua" dan menggerak-gerakkan kepalanya. Sebenarnya kelakuan si kakaktua ini lucu tapi saya sadar bahwa kakaktua ini meminta makanan dari saya. Setelah saya pergi, kakaktua ini masih memanggil-manggil saya "kakak, kakak, kakak". Hehehe, lucu.
pengunjung yang memberikan makanan (kebanyakan kacang) pada satwa |
Hal seperti ini harusnya sudah menjadi kesadaran dan tanggung jawab bersama para pengunjung dan petugas bonbin. Kita sebagai pengunjung harus paham bahwa para satwa ini tidak boleh diberikan makanan (sudah ada tanda pemberitahuan di bonbin) dan harus ada petugas bonbin yang mengawasi dan memberitahu para pengunjung.
Near place: ITB, FO (factory out) di sepanjang Jl. Ir. H. Juanda, dari bonbin jalan lurus di Jl. Ganesha lalu belok kiri
Extra
Jika keluar dari Bonbin anda merasa lapar, bisa mencoba makanan di Jl. Gelap Nyawang. Gelap Nyawang sudah menjadi tempat favorit mahasiswa ITB untuk mencari makan. Di sepanjang jalanan ini terdapat banyak warung-warung yang menyediakan berbagai macam makanan. Harga disini murah, harga mahasiswa, harga kaki lima. 2 tempat yang saya rekomendasikan adalah Kantin Madiun dan Warung Ica. Kantin Madiun menyediakan nasi pecel (saya rekomendasikan), ayam penyet, nasi gudeg, nasi rawon, nasi opor, gado-gado, rujak cingur. Range harga makanannya 10 ribu-12 ribu. Spesialisasi Warung Ica adalah Sop Iga. Saya selalu datang ke sini jika ingin makan iga tapi keuangan tipis. Harga sop iga disini berkisar dari 10 ribu - 15 ribu. Sop iga yang ada antara lain sop iga kuah, goreng, bakar, dan saus tiram. Selain iga, ada juga sop buntut, nasi goreng dan soto. Dengan harga yang murah meriah, dijamin perut puas makan di Gelap Nyawang.
No comments:
Post a Comment