Pages

Cerita Pergi: Annyeong Korea! Pt.1 (Pakai Internet Apa Ya?)

Thursday, October 5, 2017

Untuk kedua kalinya, saya diberi kesempatan oleh kantor untuk mengikuti training seminggu di Korea Selatan. 5 tahun yang lalu, di bulan September juga, saya berangkat ke Korea untuk mengikuti training selama 3 bulan. Waktu itu training saya terfokus mempelajari proses produksi. Kali ini program training-nya lebih fokus ke leadership dan ownership. Menarik.

Sebelum cerita tentang pengalaman training-nya, saya mau cerita persiapan keberangkatan dulu ya. Saya dapat info untuk ikut training ini sekitar akhir Agustus. Setelah mengonfirmasi ulang ke team leader dan HRD, saya pun fix menjadi peserta training. Karena training ini adalah program dari perusahaan induk di Korea, saya gak perlu ribet untuk mencari akomodasi di sana. Yang harus saya persiapkan cukup paspor dan dokumen-dokumen untuk membuat visa. Kebetulan paspor saya habis di bulan Agustus 2017. Mau gak mau saya harus perpanjang paspor. Waktu itu saya perpanjang paspor di kantor imigrasi Cilegon. Prosesnya cepat asal semua dokumen yang disyaratkan lengkap. Saya sampai di kantor imigrasi jam 9 pagi selesai jam 11 kurang. Itu juga sudah termasuk keterlambatan 1 jam akibat adanya gangguan di sistem foto mereka. Biaya perpanjangan paspor sebesar Rp 355,000. Setelah membayar di bank, paspor bisa diambil dalam 3 atau 4 hari kerja. Gampang dan cepat prosesnya. 

Untuk visa, perusahaan saya yang mengurusnya secara koletif dengan 2 teman saya lainnya yang juga mengikuti training. Saya hanya perlu melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Biaya pembuatan visa saat itu Rp 544,000. Sekitar 2 minggu setelah menyerahkan dokumen ke HRD, visa saya pun jadi. Siap berangkat ke Korea.

Walau sebenarnya sudah banyak blog atau web yang membahas persyaratan visa ke Korea, saya tetap tampilkan daftar dokumennya di bawah ini ya.

Isi Perut: Wingers Cilegon

Wednesday, October 4, 2017

Minggu malam kemarin, saya dan Nofec lagi suntuk banget di rumah. Pingin nongkrong di luar, ide tempat makan udah mentok. Tiba-tiba saya ingat, beberapa saat yang lalu, saya sempat melihat di instagram tempat makan yang menyajikan sayap ayam goreng dengan berbagai saus, seperti Wing Stop. Penasaran (dan karena kangen juga makan di Wing Stop), saya dan Nofec pun segera meluncur ke sana. Nama restorannya Wingers dan berlokasi di PCI. Silakan lihat google mapnya

Sampai di sana, restorannya lagi sepi, sepenglihatan saya sih. Dari luar tampaknya restoran ini punya 2 lantai. Saya hanya melihat seorang pelayan saja di lantai 1. Mungkin di lantai 2 ada pelanggan yang lain. Saya gak sempat main-main ke lantai 2. Tidak banyak memilih, saya dan Nofec duduk di kursi yang terletak di bagian kiri restoran. Ruangan restoran ini cukup luas dan lega. Kursi dan meja kayu yang tersedia pun cukup banyak sehingga membuat tempat ini sangat cocok untuk nongkrong dengan teman.

Interior Wingers Cilegon

Dapurnya kelihatan dari meja pelanggan. 

Cerita Pergi: Riau Here I Come

Saturday, September 16, 2017

Saya pertama kali ke Sumatra itu tahun lalu? Atau 2 tahun yang lalu? Waktu itu saya ada tugas kantor untuk mengecek tambang batu silika di Lampung. Saat itu tidak banyak tempat yang saya lihat karena perjalanan kami tempuh dengan mobil dari Cilegon dan itu sudah cukup memakan waktu.

Bulan September ini akhirnya saya kembali ke Sumatra. Bukan untuk mengecek tambang, tapi untuk menghadiri pernikahan teman kantor saya di Duri, Riau. Acara pernikahannya sendiri berlangsung tanggal 3 September. Tapi karena kebetulan tanggal 1 September itu libur, saya dan Nofec memutuskan untuk pergi ke Riau di tanggal 1, sehabis sholat Idul Fitri. Selain supaya gak terlalu mepet, saya juga punya Pakde yang tinggal di Pekanbaru. Jadi saya bisa sekalian mampir untuk silaturahmi dan menginap di sana. 

Saya berangkat ke Riau naik pesawat Lion Air pukul 4 sore. Awalnya saya memesan yang jam setengah 3 sore, tapi sehari sebelumnya saya diberitahu bahwa jadwal penerbangan saya dimundurkan menjadi pukul 4 sore. Gak masalah sih buat saya karena saya memang gak terburu-buru ke Riaunya. Sampai di bandara, Alhamdulillah penerbangannya gak delay lagi. Sekitar jam 4 sore pesawat pun lepas landas. Penerbangan ke Riau memakan waktu sekitar 1 jam 20 menit.

Saya sampai di Riau sekitar pukul setengah 6 sore. Saya dijemput Pakde saya. Sebelum menuju ke rumah Pakde, saya diajak makan di rumah makan Pak N’Dut. Kalau di Cilegon Pak Ndut itu menyediakan bebek, di tempat yang saya tuju itu menyajikan ikan bakar. Ikan bakarnya sendiri enak. Bukan ikan bakar bumbu kecap ya. Bumbunya sederhana, kayak pakai garam mentega doang. Tapi enak. Sambalnya sih yang mantap. Pedes segar gitu. Selain ikan bakar, kami memesan tumis kangkung, terong goreng dan telor dadar. Tumis kangkung dan terong gorengnya sendiri standar enak ya. Tapi telor dadarnya rasanya kok uenak ya. Padahal cuma telor dadar dikasi bawang bombay lho. Dimakan pakai sambal dan nasi. Wah uenake pol. Saya jadi gak banyak makan ikannya, kebanyakan makan telornya. Habis makan di Pak N’dut, kami langsung menuju rumah Pakde saya.


Top 5: Kuliner Favorit di Cilegon (Part I)

Sudah 5 tahun tinggal di Cilegon, kok rasanya kurang afdol kalau belum berbagi tempat makan favorit di sini. Dari 5 tahun yang lalu, sudah banyak banget perkembangan di dunia perkulineran Cilegon ini. Walaupun gak pesat banget, tapi lumayan semakin banyak pilihan. Kali ini yang akan saya bahas cuma tempat makan yang paling sering daya datangi bersama Nofec. Sebenarnya, ada beberapa tempat makan yang saya suka tapi Nofec gak terlalu suka. Begitu juga sebaliknya. Maka, kali ini saya hanya  menyebutkan tempat makan yang memang sesuai selera kami berdua. 

Beberapa tempat makan belum sempat saya foto karena belum sempat ke sana lagi. Nanti kalau saya sudah ke tempat makannya, saya update lagi post ini.  Dan maaf ya kalau sebagian foto agak gak oke. ^^

1. Selat Sunda

Buat yang suka ikan bakar, wajib banget buat datang ke tempat ini. Restoran ini memang hanya menyediakan seafood dan cara pengolahannya hanya dibakar. Perlu dicatet baik-baik ya. HANYA DIBAKAR. Jadi, kalau suka seafood yang diolah dengan berbagai macam saus (saus padang, asam manis, dll), kayaknya ini bukan tempat yang tepat. Bumbu bakarnya pun hanya satu jenis. Bumbu dasar dengan mentega dan garam. Gak ada yang namanya bakar kecap, bakar madu, dll. Seafood yang tersedia pun hanya ikan, udang dan cumi. Walaupun menu yang disediakan terbatas, tapi saya tetap suka banget datang ke sini. Bumbu mentega dan garamnya itu nyerap banget di ikan dan udang. Enak banget. Sambal yang disediakan di sini ada dua macam, sambal kecap dan sambal tomat dengan kemangi. Perpaduan sambal sama ikan atau udang bakarnya sempurna. Saya kalau ke sini biasanya pesan ikan kue bakar dan udang bakar. Juara banget deh rasanya. Untuk harga rasanya sesuai dengan rasa dan porsinya. Harga ikan 1 ons-nya sekitar 80 ribu. Kalau udang sekitar 70 ribu per porsinya. Selain ikan, udang dan cumi, Selat Sunda juga menyediakan sayuran seperti cah tauge dan kangkung. Kalau lagi ke Cilegon, harus mampir ke sini deh. Lokasi Selat Sunda sendiri di Jalan Ketileng Cilegon

2. Sop Kambing Tiga Saudara

Rasanya nama tiga saudara ini  ada dimana-mana. Entah semuanya berhubungan atau tidak. Tiga Saudara di Cilegon sendiri mengklaim dirinya sebagai cabang dari Tiga Saudara Roxy, Jakarta. Entah benar atau tidak, tapi yang pasi rasanya enak. Sop Tiga Saudara ini penampakan dan rasanya seperti soto betawi. Kuah santan dan susu dicampur dengan mentega dan daging (lebih banyak jeroan sih). Tapi kita bisa mengambil sendiri daging atau jeroan yang inginkan. Rasa kuahnya yang gurih dicampur dengan sambal itu nendang banget di mulut. Enak banget dimakan malam hari. Buat yang gak suka kambing, di sini juga ada daging sapinya kok. Nanti tinggal dipilih aja mau kambing atau sapi. Sop Kambing Tiga Saudara berada di jalan utama Merak-Cilegon. Kalau dari arah Merak lokasinya di kanan jalan di seberang gedung Sucoffindo

Ini sopnya udah dicampur sambel. Mantap lah dimakan sama nasi putih

Penampakan warungnya

K-Pop: [SM Station: Yo Young Jin & Taeyong] Cure & [NCT: Taeyong, Taeil, Doyoung] Stay in My Life

Thursday, September 14, 2017

Taeyong is everywhere.

2 lagu yang saya sebut di atas adalah lagu yang lagi sering banget  saya putar belakangan ini. Sampai Nofec hafal iramanya (dan dia ngotot ada lagu Inggris yang sama persis iramanya dengan Cure). Yoo Young Jin sendiri merupakan produser dari SM. Dia sudah memproduseri lagu-lagu untuk TVXQ, SNSD, BoA, Sujum etc (banyak banget lagu hits yang dibuat, silakan cek wikipedianya aja). Sebelum Cure, Yoo Young Jin juga penah mengeluarkan lagu station bersama D.O EXO yang berjudul Tell Me (What is Love). Suara mereka berdua kuat banget di lagu itu.


Pertama kali dengar Cure, saya langsung jatuh cinta. Siapa sih yang gak bakal jatuh hati dengar suara Yoo Young Jin di lagu soft rock seperti ini? Lirik Cure bercerita tentang harapan. Dan cerita tersebut dituangkan di dalam MV-nya di mana diperlihatkan predebut Taeyong yang selalu berlatih, berharap untuk dapat segera debut (haha, ini kesimpulan saya sendiri ya). Btw, SM kayaknya terlalu cinta dan mengeskploitasi muka anak ini. Banyak banget scene close-up muka Taeyong. Dan setiap kali ngeliat muka Taeyong, saya selalu kebayang Jaejong. Muka mereka berdua mirip banget. 

Stay in My Life adalah soundtrack dari drama KBS School 2017. Saya gak nonton dramanya, tapi karena saya suka banget sama vocal line NC, begitu tahu Taeil dan Doyoung menyanyikan soundtrack drama, langsung saya cari deh lagunya. I adore their voice. Awalnya saya gak banyak berharap (karena sebenarnya saya tidak terlalu suka dengan soundtrack drama yang bernuansa ballad karena terkadang membosankan), tapi ternyata lagu ballad ini malah jadi favorit saya belakangan ini. Lagunya lembut, menenangkan, enak aja buat didengar.

Saya berharap banyak semoga ke depannya vocal line NCT ini (plus Jaehyun dan Haechan mungkin) punya lebih banyak kesempatan untuk mengeluarkan lagu (atau album, saya berharap banyak banget ni). SM, please...


*Ini post udah lama banget nangkring di draft. Tapi dua lagu ini masih sering saya dengar kok sampai sekarang. Masih suka. 

Cerita Pergi: Ti Amo Hotel, Penebel, Tabanan

Wednesday, August 2, 2017

Sudah lama saya berniat untuk mengajak orangtua saya menginap di luar rumah kami di Jalan Muliawan. Tidak sampai ke luar pulau, cukup di dalam Bali saja. Dan karena saya dan Nofec lebih suka dataran tinggi daripada dataran rendah, maka kami memutuskan untuk menghabiskan satu malam di Jatiluwih. Awalnya kami berencana untuk menginap di Ubud, tapi setelah mencari-cari hotel di Ubud, kami tidak berhasil menemukan yang sesuai dengan selera dan budget. Lalu tiba-tiba, aplikasi booking online kami merekomendasikan Ti Amo Bali. Setelah melihat-lihat kondisi hotel di internet, akhirnya saya dan Nofec setuju untuk memesan Deluxe Joglo Double Room di hotel ini.

Bangunan Joglo bagian belakang. Sayang saya tidak mengambil foto bagian depannya. 
Lokasi Ti Amo sebenarnya tidak persis berada di Jatiluwih, melainkan di daerah Penebel. Untuk menuju Jatiluwih dibutuhkan waktu sekitar 20 menit (kurang lebih 10 km) dengan mobil. Tapi, jika anda merasa tertantang untuk bersepeda, Ti Amo menyewakan sepeda dengan harga Rp. 75,000 untuk 1 hari.

Ini kamar bungalow yang saya foto dari balkon kamar saya
Kami tiba di Ti Amo pada hari Minggu siang (23 Juli). Staf hotel sangat ramah menyambut kami. Sebelum ke kamar, kami dipersilakan untuk menikmati teh jahe yang disediakan gratis oleh hotel di salah satu gazebo yang berada di halaman depan hotel. Ti Amo ini merupakan hotel kecil yang hanya mempunyai 6 kamar dengan pemandangan sawah di sekelilingnya. Di halaman depan hotel, terdapat 2 gazebo. Kolam renang berada di bagian tengah hotel yang membatasi bangunan Joglo dengan 2 kamar bungalow lainnya. Selagi kami meminum teh, staf hotel memberikan informasi dasar tentang hotel dan bagaimana cara kami menuju Jatiluwih. Sangat membantu!

Cerita Pergi: Lebaran 2017

Monday, July 17, 2017

Mohon maaf lahir batin semuanya!

Bagaimana libur Lebaran kemarin? Semoga menyenangkan ya.

Setelah bertahun-tahun saya selalu merayakan Idul Fitri di Bali, akhirnya untuk pertama kalinya saya tidak pulang kampung. Karena keluarga Nofec berencana pulang ke Purworejo tahun ini, maka sayapun ikut ke sana. Kami pergi ke Purworejo hari Minggu 25 Juni setelah solat Idul Fitri di Depok.

Sejujurnya, beberapa hari sebelum berangkat saya merasa tegang banget. Nervous. Pertama kalinya berlebaran di rumah 'orang lain'. Ketemu keluarga besar Nofec. Tegang, takut kaku. Namanya baru pertama kali ketemu keluarga besar orang lain ya pasti banyak diemnya. Apalagi saya yang emang bawaan dari kecil gak suka basa-basi. Tapi lama-kelamaan jadi lumayan berkurang kakunya.

Di Purworejonya sendiri saya gak banyak pergi. Hanya mengunjungi keluarga Nofec dan ke alun-alun Purworejo. Alun-alun Purworejo sendiri tidak berbeda jauh dari alun-alun di kota Jawa lainnya yang pernah saya datangi. Sebuah lapangan rumput luas berbentuk bundar dan disekelilingnya para pedagang kaki lima menjajakan jualannya. Ada pengalaman gak enak sewaktu kami mencoba makan di salah satu warung di sana. Saya ingat sekali nama warungnya ‘Lesehan Pak Dhe’. Makanan yang kami pesen lama sekali disajikan. Pas kami tengok kanan-kiri, pengunjung yang datang belakangan dari kami, justru lebih cepet mendapatkan makanannya. Padahal pesanannya mirip. Ayam goreng, bakmi, nasi goreng. Melihat itu, kami langsung protes ke penjualnya. Penjualnya cuma bilang kalau dia lupa sama pesanan kita. Sedih. Belum dibuat sama sekali. Akhirnya nunggu lagi. Eh, udah diprotes gitu makanannya masi lama banget datang. Pengunjung yang lain udah keluar aja makanannya. Protes lagi. Dan baru dibuat deh makanannya. Sedih.

Hari Selasa, kami ke Borobudur bersama mbah putri, bule dan om. Dan seperti yang sudah diduga, sepanjang perjalanan mobil kami melaju pelan. Macet. Dan sampai Borobudur pun kami agak kewalahan mencari tempat parkir. Banyak sekali pengunjungnya. Karena saya sudah beberapa kali ke Borobudur, maka saya dan Nofec memutuskan untuk tidak naik sampai puncak. Kami menyerah melihat tangga yang penuh sesak oleh manusia. 


K-Pop: NCT 127 'Cherry Bomb' Mini Album Review

Friday, June 23, 2017

Few times ago I told and convince myself that there will be no new k-pop group I will give my attention to. But yeah, thanks SM, I sincerely give them a soft spot in my heart. 

It's started when I suddenly curious what kind of song that this SM's baby deliver. I go to Youtube watched 7th Sense and Without You performance. Although 7th sense is such a weird song for me, but I'm loving it (i still can not understand why i love thing song) and Without You? Bless Taeil's voice. It's the type of voice that I like. His voice reminds me of Kyuhyun's voice. And I think their face also look alike. After that, I impulsively download their new mini album after seeing Cherry Bomb on music show. The dance is absolutely on point!!! 

Let me write my opinion about this mini album.



Top 5: Film Favorit Thisa-Nofec 2016

Tuesday, June 20, 2017

Iya, saya tahu sekarang sudah hampir setengah tahun berjalan di 2017. Udah telat banget rasanya ngeluarin daftar film rekomendasi di tahun 2016. 

Sebenarnya ini post sudah lama banget nyangkut di draft. Awalnya pingin dipost pas awal 2017. Tapi entah bagaimana, sepertinya karena memang sayanya yang malas merampungkan post ini, post ini gak terbit-terbit. Berdebu sebagai draft. Karena saya sama Nofec (terutama Nofec) suka nonton film, jadi sayang aja kalau post ini gak jadi terbit. Maka, segera saya rampungkan 6 daftar film favorit kami di 2016. 

(Ssstt.. Maaf ya kalau komen pendeskripsian kami tentang filmnya masih kacau ^^)

1. Nice Guys


Shane Black (Iron Man 3) menyutradarai drama polisi yang mengambil latar belakang di Los Angeles selama tahun 1970, dan berpusat pada sepasang detektif yang tanpa sengaja terlibat dalam sebuah konspirasi ketika menyelidiki dugaan bunuh diri bintang porno wanita. Film ini dibintangi oleh Russell Crowe dan Ryan Gosling

Komen Nofec: 
- Chemistry karakter yang dimainkan Ryan Gosling dan Russle Crowe di film ini sangat sempurna. Karakter mereka seperti saling melengkapi. 
- Dialognya masuk banget sama joke orang-orang Indonesia 

Komen Thisa: 
Suka banget sama dialog dan joke-joke yang keluar selama film ini. Ryan Gosling dan Russell Crowe sempurna banget memerankan pasangan detektif yang suka berdebat gak penting yang berhasil bikin saya ketawa. Ini film action memang, tapi yang mencuri perhatian saya malah dialog-dialog dengan sense of humor yang cucok sama selera saya. Film yang harus banget ditonton. 

Skor Nofec: 5/5
Skor Thisa: 5/5 

2. La La Land


Info Film (dari Rotten Tomatoes)
Ditulis dan disutradarai oleh Damien Chazelle, La La Land bercerita tentang Mia [Emma Stone], seorang aktris, dan Sebastian [Ryan Gosling], seorang musisi jazz yang berdedikasi, yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan di sebuah kota yang dikenal untuk menghancurkan harapan dan mematahkan hati. Berlokasi di Los Angeles, film musikal ini bercerita tentang kehidupan sehari-hari sambil mengeksplorasi sukacita dan rasa sakit ketika mengejar impian Anda.

Komen Nofec: 
Perpaduan warna, musik dan koreografi yang ciamik, memberi kesan yang menyenangkan dan sangat menghibur pada film ini 

Komen Thisa: 
Ini tahun Ryan Gosling banget kali ya (ya paling gak buat saya). Dua filmnya jadi film favorit saya di 2016. Kalo saya disuru milih antara Nice Guys atau La La Land, saya gak bisa milih euy. Dua-duanya favorit. 2 jam nonton La La Land bikin hati dan pikiran saya bahagia. Berasa pingin ikutan joget-joget selama nonton. Koreografinya kece. Paling suka scene nari Emma Stone dan Ryan Gosling berdua. Lucu. Saya juga suka wardrobenya, warna-warna filmnya, dan endingnya. Ini film beneran bikin bahagia deh. Nonton ya. Wajib! ^^

Skor Nofec: 4.5/5
Skor Thisa: 5/5 

Let’s Talk About Relationship: Komunikasi

Monday, June 19, 2017

Kunci Utama: Komunikasi

“Kak, punya tips buat aku gak kak?” (pertanyaan teman yang pada saat itu akan menikah)

Dikasi pertanyaan kayak gitu terus saya bengong. Lah wong saya baru 8 bulan lebih nikah. Masih bau kencur. Masih seumur jagung. Belum ada apa-apanya lah pengalamannya. Tapi biar gitu, saya tetep jawab berdasarkan pengalaman saya yang masih dangkal ini. Komunikasi. Buatlah komunikasi yang baik antar suami dan istri. 

Saya membina hubungan dengan makhluk pria ini ya baru sama Nofec ini. Pacar pertama, dan langsung nikah sama dia. Saya memang berniat kalau pacaran ya memang harus berujung ke pernikahan. Kalau tau dari awal bahwa hubungan yang akan dibina tidak mungkin berujung ke pernikahan ya saya gak akan bina. Dan emang sebelum ketemu sama Nofec, gak ada cowok yang nyangkut sama sekali ke saya. T.T . Jadi Nofec ini termasuk pria yang beruntung ya. ^^

Membina hubungan dengan seorang pria merupakan suatu pengalaman baru buat saya. Sedikit gambaran, saya ini anaknya agak pemalu, introvert, susah banget mengutarakan apa yang ada di dalam perasaan. Dari sedikit teman yang saya punya, rasio cewek lebih banyak. Jadi bisa dibilang interaksi saya saya cowok itu memang jarang. Baru setelah saya bekerja di perusahaan baja ini, saya mulai familiar dengan makhluk berwujud pria ini. 

Duh, kalau diingat awal-awal saya kerja di perusahaan ini, pahit. Karena saya anaknya kaku, pemalu, jadi saya butuh waktu lumayan lama supaya bisa dekat dengan teman-teman pria di sini. 6 bulan lebih mungkin. Bulan-bulan awal saya bingung, mesti makan sama siapa, ngobrol sama siapa. Kaku banget rasanya. Tapi untungnya teman-teman saya di sini baik-baik banget. Walau sayanya kaku, aneh, mereka tetap bercanda sama saya, ngajak ngobrol saya. Akhirnya setelah beberapa saat saya jadi terbiasa bergaul bersama mereka. Dan di antara teman-teman pria itulah ada Nofec. ^^ 

Bergaul dengan pria-pria ini membuat saya tahu bahwa pria dan wanita itu memang 2 manusia yang memiliki karakteristik yang khas. Pria lebih mengutamakan logika, dan wanita lebih sering berbicara perasaan. Saya tidak berusaha menyamakan semua pria dan wanita. Tapi, itulah yang saya tangkap selama ini. Dan saya tidak mengatakan pria lebih baik dari wanita atau sebaliknya. Justru saya jadi mengerti, Allah menciptakan 2 makhluk berwujud pria dan wanita ini memang untuk saling melengkapi. 

Counting The Day: Wedding Report

Tuesday, May 23, 2017

Haha! Akhirnya setelah hampir 8 bulan berlalu, saya berhasil mengumpulkan niat untuk cerita tentang hari pernikahan saya. Saya sempat membuat beberapa post tentang persiapan pernikahan saya (walau gak semua persiapan saya ceritakan sih, sudah rempong duluan dengan nikahnya plus niat menulis agak memudar), akhirnya sekarang saya simpulkan saja semuanya menjadi satu dalam 'wedding report' ini. ^^ 

Saya dan Nofec sepakat untuk menikah pada tanggal 24 September 2016 di Denpasar, Bali. Acara akad dilangsungkan sore hari sehabis Ashar dan resepsi pernikahan diselenggarakan sesudahnya (sehabis Maghrib). Kedua acara diselenggarakan di Hotel Nikki. Saya dapat dua ruangan yang berbeda untuk meyelenggarakan akad nikah dan resepsi (tanpa dikenakan biaya tambahan!). Akad nikah digelar di Intan Room dan resepsi di Grand Ballroom Mutiara. Untuk Hotel Nikki sendiri saya sangat puas dengan apa yang saya dapatkan. Dapat ekstra ruangan untuk akad, makanannya memuaskan, mbak pj dari hotelnya sangat membantu (Mba Novi, sekali lagi terimakasih banyak). Intinya saya tidak menyesal mengambil paket di hotel ini. 

Untuk konsep dan rundown acara semua disusun oleh ayah saya. Tentu dengan masukan dan pendapat dari saya, Nofec, kakak dan ibu saya. Panitia acarapun tersusun dari keluarga besar saya. Saya sangat terbantu dengan panitia keluarga ini. Saya tidak harus sibuk memikirkan hal-hal kecil. Saya cukup duduk manis di kamar hotel untuk didandani. Acara akad sendiri dimulai sekitar jam 4 sore. Untuk acara akad, ayah saya meminta para tamu untuk menggunakan dress code warna putih. Dan itu memang bikin suasana terasa lebih syahdu. 

Seumur-umur mungkin ini momen yang paling bikin saya deg-degan (tapi kayaknya belum melebihi sidang TA sih). Padahal saya mah cuma duduk tenang saja di kursi, Nofec yang bakal ijab qabul. Setelah mendengarkan pembacaan ayat suci Al-Qur'an, lalu dilanjutkan ceramah nikah, akhirnya yang ditunggu datang juga, Alhamdulillah, Nofec lancar mengucapkan ijab qabul dan kamipun resmi menjadi suami istri. Mungkin di saat itu saya melihat ketampanan Nofec bertambah berkali-kali lipat. Raut mukanya yang serius dan mantap mengucapkan ijab qabul bakal selalu mengena di hati saya. Belum pernah saya melihat raut mukanya seperti itu. Tapi habis ijab qabul tampang aslinya langsung kelihatan. Cengengesan.


Setelah akad nikah, kami saling menyematkan cincin di jari manis kami. Setelah itu acara yang menguras air mata pun dimulai. Sungkeman. Secara bergiliran kami sungkeman kepada mbah dan kedua orangtua. Selesai sungkeman dan foto-foto sebentar, saya dan Nofec berkeliling ruangan untuk menyalami tamu satu-persatu



K-Pop: Jonghyun 'Story Op.2' Album Review

Friday, May 12, 2017

First of all, I'm not a music reviewer. 'Jonghyun Album Review' actually not quite match with what I will write in this post. I just want to share my thought and feeling for this album. I just can not find a better term for the title. Pardon me. ^^ 

After all this time, I'm still a kpop fans for sure. I've been following k-pop since 2009, As I mention in my bio, my ultimate fave group are TVXQ and Shinee (sometimes Block B). But, maybe around 4 years ago suddenly I did not follow k-pop anymore. I didn't know which group was debut, which one was disband or which one release a new music. My ignorance level reach to the point that I didn't know some of new song from Shinee or TVXQ. However, starting last year, I suddenly go back following k-pop. But, despite many groups are having a great debut, I'm just back to Shinee (TVXQ is in army, so yeah..)  

Jonghyun is my favorite in Shinee. Although I didn't follow much Jjong's activity (I don't know he's been a dj in a radio!), but every time he release an album, I always rejoice. There's no album from him that I'll give low score (if I have to review it). And this year, he's back with his story album collection. As a fan of his first story album collection, I just download the whole new album from Itunes without feeling the need to listening the audio post in Youtube first. I just know Jjong will not let me down. And he proves me right. 



Track Listing:

1. Lonely (feat. Taeyeon)
2. 1000
3. Just Chill (멍하니 있어)
4. Love Is So Nice
5. Blinking Game" (눈싸움)
6. Elevator (엘리베이터)
7. Let Me Out (놓아줘)
8. Fireplace (벽난로)
9. Our Season (따뜻한 겨울)
10. Where are you (바퀴) (CD only)

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS