Pages

K-Pop: Block B Blockbuster Album Review

Tuesday, November 6, 2012

Blockbuster: My 2012 Fave K-Pop Album 

From the title above, it sounds like I've already heard all or lot of k-pop album. Honestly, I'm not. But, from all songs/single/album that I've already heard, blockbuster is definitely my favourite.



Block B is my special case for k-pop idol. In my opinion, block b is still categorized as idol. Not like any other idol that I like, I never have to watch their variety show just to make me more liking them. All I do is just listening to their music and suddenly I just fall in love with block b. I start liking them from Nanrina era, and I just dissapointed that their promotion must be canceled because of that Thailand issue. And now I'm so excited that they are back with new material, and yes one more time I fall in love with them, but right now my love for them is deeper :D

I'm not music criticus, I'm just gonna share my favourite track and my opinion of each track. My favourite track must be Movie's Over. Oh god, I just repeat this song for the whole time. At first, I'm not realized that Zico is the one who sing. I think he did a great job from being a rapper to being a singer. Taeil is great. I always love his voice. The melody of this song is just perfect. My next fave track is gonna be romantically. I heard P.O was the one who write the lyrics. Although I can't understand what is the meaning of the lyrics, I always impressed to anyone who can write a music lyrics. Romantically has this r&b, jazzy feeling wich I really like. Just watch this video below and you're gonna fall in love with this song directly. 


Mba Ar

Sunday, September 9, 2012

Mba ar, bibi yang bantu bantu di rumah waktu saya kecil, sekitar umur 2 tahun. Well, saya jujur gak inget sama sekali masa-masa mba ar 'ngempu' saya dan kakak saya. Kakak saya yang jauh lebih dekat sama mba ar. Kakak saya yang masih inget gimana baiknya mba ar ketika ngempu kami. Saya bahkan tidak ingat di umur berapa akhirnya mba ar tidak bekerja di rumah saya lagi.

Ketika kami sekeluarga ke pegayaman untuk acara pengajian karena kakak saya menikah, mba ar datang untuk menyelamati kakak saya. Dia tidak sendiri, dia datang bersama 2 anaknya, cowok dan cewek. Kami mengobrol dengan dia, dan mba ar mengatakan bahwa anak cowok yang dia ajak bersama dia tuna wicara. Dan karena di desa kami tidak ada SLB, maka anak itu tidak sekolah setelah TK. Sekarang anak cowok itu berumur 11 tahun.

Cerita mba ar itu merupakan salah satu dari sekian banyak yang harusnya membuat saya semakin bersyukur dengan segala hal yang saya miliki. Saya lahir dengan tubuh sempurna, tidak ada cacat sedikitpun di tubuh saya. Dari kecil saya sudah bisa mengenyam pendidikan dari TK sampai kuliah. 

Sebelum mba Ar pulang, kakak saya sempat bercanda dengan anaknya Mba Ar. Dengan polosnya, anak itu tersenyum dengan segala hal yang kakak saya lakukan/kerjakan. Saya suka sekali melihat senyuman seperti itu. Senyum ceria anak-anak yang tetap merasa senang walaupun dengan kondisi dan keadaannya sekarang. Senyum tulus dan ceria yang mungkin jauh-jauh lebih susah ditemukan di wajah saya yang jauh-jauh lebih beruntung dibandingkan anak itu. Mungkin karena terlalu banyak hal yang saya keluhkan dengan kehidupan saya tanpa mau menengok, melihat banyak hal yang saya miliki dan yang harusnya saya syukuri. Pelajaran lain yang saya dapatkan dari seorang anak kecil. 

Love to Live in Indonesia

Sebenarnya banyak hal yang membuat saya, kita, harusnya cinta tinggal di Indonesia. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya tentang okenya Indonesia untuk ditinggali. 

Jujur, kalau saya menonton drama korea, atau film-film luar negeri (terutama yang bersettingkan Perancis atau Inggris) pasti terbersit pikiran, 'seandainya saya lahir dan tinggal di negara-negara itu pasti kehidupan saya akan menyenangkan.' Tidak jarang saya berandai-andai tinggal di negeri orang. 

Pada suatu siang, saya hendak mengirimkan sisa-sisa barang saya yang ada di kosan di Bandung ke Denpasar. Saya akan mengirimkan paket-paket saya itu menggunakan jasa Cipaganti. Karena layanan jemput Cipaganti yang terlalu sore, saya pun mengantarkan paket saya langsung ke poll Cipaganti Cargo yang ada di Pasteur. Awalnya saya ingin menggunakan taksi untuk membawa paket saya. Tapi karena tidak ada taksi yang lewat, maka saya pun menyewa angkot Riung-Dago untuk membantu saya membawa paket-paket saya. 

Setelah setuju dengan harga, bapak angkot pun menemani saya ke kosan untuk mengambil paket saya. Setelah paket-paket saya masuk ke dalam angkot, kamipun bersiap untuk meluncur ke Pasteur. Tapi, yang namanya musibah emang gak ada yang tahu kapan akan datang. Ketika si bapak angkot hendak mengeluarkan angkotnya dari halaman rumah kosan, tiba-tiba si angkot mogok tepat di tengah-tengan gang rumah kosan saya. Mogoknya angkot menyebabkan para pengguna jalan tidak bisa melewati gang. Saya dan bapak angkotpun cemas. Kalau saya lebih karena saya tidak mengerti sedikitpun mengenai otomotif sehingga saya bisa dikatakan tidak berguna untuk membantu si bapak angkot memperbaiki mesin angkotnya. Kalau si bapak angkot cemas karena angkotnya telah menghalangi perjalanan para pengguna jalan. 

Di tengah kecemasan kami, tiba-tiba ada 1 pengguna motor dan 1 tetangga yang ikut membantu memperbaiki angkot. Mereka dengan sukarela membantu kami yang sedang kesusahan karena angkot yang mogok. Kalau ditanya, apakah saya mengenal orang-orang tersebut? Tidak. Saya tidak mengenal salah seorangpun dari mereka (dan saya sedikit menyesal karena saya tidak banyak bersosialisasi dengan tetangga sekitar saya). Lalu, apakah tukang angkot mengenal kedua orang yang membantu kami. Tentu saja tidak. Tukang angkot itu tidak bermukim di daerah kosan saya. Lalu kenapa 2 bapak tersebut bersedia menolong kami? Sederhana. Tenggang rasa dan kepedulian. Karena mereka merasa peduli akan kesusahan kami mereka pun membantu kami. Tumben saat itu saya speechless karena bapak-bapak ini mau membantu kami walaupun tidak kenal. Hampir 30 menit kami,lebih tepatnya para bapak-bapak, saya hanya berdiri dengan tenang sambil memperhatikan para bapak-bapak, memperbaiki angkot yang rusak. Dan dengan bantuang bapak-bapak tetangga, si angkotpun akhirnya bisa jalan kembali dan saya sukses membawa paket-paket saya ke pasteur. 

So, what's the point of my story? Karena saya tinggal di indonesialah saya bisa mengalami kejadian seperti di atas. Ditolong oleh orang yang tidak saya kenal. Saya tidak yakin, jika saya tinggal di negeri lain, saya akan mengalami kejadian yang sama. Different country, different culture. Dari hal-hal kecil semacam inilah selalu memberikan pelajaran. 

Do you have any kind of experience that make you feel love for your country?

Opinion: TV Show

Wednesday, June 27, 2012

Saya sempat menyinggung sedikit tentang ketidaksukaan saya dengan gaya lawak para komedian Indonesia yang lebih banyak menjadikan kekurangan atau fisik orang lain sebagai bahan lawakan. Dan menurut saya Olga Syahputra adalah salah satu komedian merangkap sebagai presenter, penyanyi, yang menggunakan jenis lawakan tersebut. Karena itu saya tidak pernah menyukai Olga sebagai presenter atau pelawak (dan penyanyi juga)


Lalu saya membaca artikel ini beberapa saat yang lalu di yahoo.com

Olga Syahputra Lecehkan Salam, FPI Lapor ke KPI



Jakarta-C&R/OMG- Lagi, presenter kocak Olga Syahputra menuai masalah karena ucapannya yang tidak disaring. Kali ini, Olga dinilai telah mempermainkan dan melecehkan ucapan salam, Assalammu'alaikum saat tampil di acara Fesbukers yang tayang secara live di antv, Selasa (19/6/2012).


Atas ulah Olga, masyarakat mengadukan hal tersebut ke Komisi Penyiaran Indonesi (KPI). Bahkan organisasi Front Pembela Islam (KPI), pun turut mengadu. "FPI memang melakukan kontak dengan komisioner kami terkait ucapan yang berbau SARA yang dilontarkan Olga dan di media sosial juga ramai pengaduan tentang ucapan "Assalamu Alaikum" itu," ujar Nina Mutmainnah Armando, selaku Koordinator bidang isi siaran KPI, di Hotel Trevia Menteng Jakpus, Senin, (25/6/ 2012).

Curhat

Friday, March 30, 2012

Alhamdulillah saya diterima kerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Barat. Masih OJT si, but i promise i'm gonna work hard and do my best! Yeaaahhhh..............

Karena itulah saya harus pindahan dari Dago Timur ke Meruya, Jakbar. Saya sempet ngucurin air mata di kamar pas beberes + di travel pas mau berangkat ke bekasi (sebelum saya beneran ngekos di Jakarta, saya ngungsi dulu di rumah Bude saya di Bekasi). Why did i cry?

1. Bandung udah jadi kota kedua di hati saya (nomer 1 teteplah Denpasar, karena semua keluarga saya di sana, saya lahir dan besar di sana). Bandung sudah melekat erat rasanya di tubuh saya, cahhh.... Sejak tahun 2007 saya mulai ngekos di Bandung, mulai hidup ga bergantung mulu dengan orangtua, mulai belajar dewasa. Duh, saya gak kebayang sebenernya kalo saya gak mutusin untuk kuliah + ngekos di Bandung. Saya pasti akan berbeda dengan diri saya sekarang. Saya beneran merasakan perbedaan yang besar pada kepribadian saya ketika SMA dan kuliah. I really growing up. More mature. Hehehee... Bandung adalah kota tempat saya tumbuh menjadi lebih dewasa. deeee......

2. Kampus ITB. Kemarin pas interview kerja, saya pernah ditanyain gini. Pernahkah kamu merasa menyesal memilih ITB sebagai tempat kuliahmu? Saya jawab tidak. Walaupun mungkin kadang saya sering galau merasa apakah saya benar-benar pantas dan cocok kuliah di ITB, tapi ternyata ketika saya ditanya, entah kenapa tanpa pikir panjang (bukan untuk promosi diri) saya langsung menjawab enggak, saya enggak pernah menyesal kuliah di ITB. Banyak hal yang saya dapatkan di ITB, yang mungkin akhirnya baru di saat seperti sekarang ini saya sadari. Lingkungannya, pendidikannya, dosennya, kegiatan-kegiatannya dan yang paling penting teman-temannya. Semua hal itu banyak mengubah pola pikir dan pandangan saya (dalam hal yang baik tentu saja). Dan juga sangat banyak membuka wawasan dan pengetahuan saya. 

Generation Gap?

Saturday, March 10, 2012

(judulnya bikin saya tampak seperti sudah sangat berumur... :D)

Bandung, Pizza Hut BIP, suatu hari

Sekali-kali saya dan teman saya suka makan di Pizza Hut (PH). Tapi, karena keuangan yang tidak terlalu mendukung, kami pasti akan memesan paket delight. Sesuai kebiasaan saya yang suka memperhatikan keadaan sekitar, sayapun memandang sekeliling PH. Tidak sedikit saya menemukan anak berseragam putih abu, dan putih biru makan di sana. Ya, saya datang ke PH pada saat makan siang, saat anak sekolah baru pulang. 

Saya teringat masa SMA saya. Entah karena saya bukan dari kota besar atau karena saya memang anak rumahan, waktu SMA saya dan teman saya jarang bahkan bisa dikatakan hampir tidak pernah nongkrong ke mall sehabis sekolah. Oke, jalan iya (walaupun itu juga jarang). Tapi makan siang atau jajan di mall? NO. 

Bandung, Angkot, suatu hari

Ketika saya lagi naik angkot, ada bocah SD yang juga naik angkot. Kemudian dia mengeluarkan handphonenya, err.. BBnya, dari saku kemejanya dan memainkan trackballnya. Saya pun melihat handphone saya yang sudah kegores dimana-mana. 

Bukan hal yang bikin kaget lagi sebenernya kalo bocah SD jaman sekarang sudah bawa handphone. Saya cuma teringat masa SD saya. Dulu, baru di kelas 6 SD, teman saya ada yang bawa HP. Itupun cuma 1 orang dari 1 kelas. Dan handphonenya adalah Nokia yang persegipanjang segede bata yang jaman dululah. Saya inget dulu anak-anak pada berebut pinjem HP buat maen snake di HP itu. Saya sendiri baru dapet HP pas kelas 1 SMA. Masih HP item putih. 

K-Pop: Block B 'Welcome To The Block' & John Park 'Knock' Mini Album Review

Monday, March 5, 2012

Di awal-awal tahun 2012, belum ada 1 lagu/album k-pop baru yang berhasil masuk iTunes saya. Entahlah, lagu-lagu dari grup yang baru debut atau pun yang comeback tidak ada yang berhasil nyangkut di telinga saya dengan sukse. Saya pun merasa bosan jika menonton Music Bank atau Inkigayo. Tapi, akhirnya saya berhasil memasukkan lagu kpop baru dalam top playlist saya setelah saya melihat penampilan Block B dan John Park di Music Bank

Block B: Welcome To The Block

Awalnya, saya bukanlah penyuka jenis musik yang diusung oleh Block B, hip hop. Saya tidak pernah mendengar album pertama Block B, karena lagu mereka bukanlah tipe lagu favorit saya. Jadi, ketika mereka debut, saya tidak mendengarkan album pertama mereka. Di awal 2012 ini mereka kembali dengan album kedua mereka, Welcome To The Block. Saya menonton penampilan mereka di Music Bank dan saya langsung jatuh cinta dengan lagu  dan stage performance mereka. 


Album mereka terdiri dari 6 lagu: LOL, 난리나, 했어 안했어, 싱크로율 100%, Action, 난리나 (Inst.). Saya memberikan nilai 10 dari 10 untuk album ini karena saya jatuh cinta dengan semua lagunya, kecuali LOL. Inipun karena masalah selera. Saya bukan penikmat musik seperti LOL. So yeah... Single mereka, 난리나,  is a very catchy song. Lagu ini terus ada di otak saya setelah saya menonton penampilan mereka. My favourite from this album are 난리나 and 싱크로율 100%. Saya suka dengan suara vokalis utama mereka, Taeil. I really really recommended this album for anyone who has not listened this album yet. 

Satu video tambahan dari Block B. Mereka menyanyikan 싱크로율 100% live di shim shim ta pa. Taeil, i love your voice, okay.


John Park: Knock


Sama seperti Block B, ketika John Park mengeluarkan single pertamanya, saya tidak pernah memperhatikan dengan baik dan benar mantan kontestan American Idol ini. Namun, ketika saya melihat penampilannya di Music Bank membawakan lagu Falling, saya langsung falling, ahey labil, mendengar lagu dan suara John Park. Flawless. Falling is a very beautiful and flawless song. Same with John's voice, flawless and beautiful. 



Mini albumnya sendiri berjudul Knock dan terdiri dari 6 lagu: Falling, 왜 그럴까, 이게 아닌데Good Day그 노래. My favourite from this album are Falling and Good Day. Saya merekomendasikan album ini buat kalian pecinta lagu ballad. This album is very beautiful. 

Lyrics: Daybreak (데이브레이크) - Turnaround (Hangul+Romanization)

From album Vol. 2 Aurora



이젠 turnaround 조금 늦다고 세상이 바뀌지는 않아
ijen turnaround jokuem neutdago sesangi bakwijineun anha
이 세상은 round 돌고 도는 걸 이쯤 내 차례가 올꺼야
i sesangeun round dolgo doneun  geol icheum nae charega ol kkeoya

좀 더 빠르게 좀 더 높이 조금 더 멀리
jom deo bbareuge jomdeo nopi jogeum deo meolli
모두 말을 하지만 이쯤에서 돌아가는 길이 멀고도 험하겠지만
modu maleul hajiman icheumeseo dolaganeun gili meolgodo heomhagetjiman

no 정답은 없는 세상에
no jeongdameun obneun sesange
spinning around, spinning around 어느 새 만나는 걸
spinning around, spinning around eoneu sae mannaneun geol
so 두려울 필요는 없어
so duryeoul piryoneun obseo
spinning around, spinning around, turning around

이젠 turnaround 조금 늦다고 세상이 바뀌지는 않아
ijen turnaround jokeum neutdago sesangi bakwijineun anha
이 세상은 round 돌고 도는 걸 이쯤 내 차례가 올꺼야
i sesangeun round dolgo doneun  geol icheum nae charega olkkeoya

좀 더 빠르게 좀 더 높이 조금 더 멀리
jom deo bbareuge jomdeo nopi jogeum deo meolli
모두 말을 하지만 이쯤에서 돌아가는 길이 멀고도 험하겠지만
modu maleul hajiman icheumeseo dolaganeun gili meolgodo heomhagetjiman

no 정답은 없는 세상에
no jeongdameun obneun sesange
spinning around, spinning around 어느 새 만나는 걸
spinning around, spinning around eoneu sae mannaneun geol
so 두려울 필요는 없어
so duryeoul piryoneun obseo
spinning around, spinning around, turning around

이젠 turnaround 조금 늦다고 세상이 바뀌지는 않아
ijen turnaround jokeum neutdago sesangi bakwijineun anha
이 세상은 round 돌고 도는 걸 이젠 내 차례인걸
i sesangeun round dolgo doneun geol ijen nae chareingeol

no 정답은 없는 세상에
no jeongdameun obneun sesange
spinning around, spinning around 어느 새 만나는 걸
spinning around, spinning around eoneu sae mannaneun geol
so 두려울 필요는 없어
so duryeoul piryoneun obseo
spinning around, spinning around

no 정답은 없는 세상에
no jongdameun obneun sesange
spinning around, spinning around 어느 새 만나는 걸
spinning around, spinning around eoneu sae mannaneun geol
so 두려울 필요는 없어
so duryeoul piryoneun obseo
spinning around, spinning around, turning around

What Do I Have To Do?

Tuesday, January 17, 2012

Saya teringat kejadian beberapa minggu yang lalu. Saat itu saya sedang jalan di jalan dago sambil membawa sebungkus nasi rames yang saya beli di warung Tegal dekat Borma. Ketika saya sedang jalan santai, tiba-tiba seorang ibu datang menghampiri saya. Saya sendiri tidak terlalu yakin dari mana kedatangan si ibu. Si ibu menghampiri saya dengan muka sedih, memelas (entah asli atau hanya pura-pura). Ia tidak sendiri. Seorang anak berumur sekitar 7 tahun berada di samping kanannya. Tanpa basa-basi si ibu langsung berbicara pada saya
Ibu: "Neng, maaf ya ini neng. Ibu tadi habis kecurian dompet."
Saya: .....
Ibu: "Tadi, di angkot ibu mau ke atas (menunjuk ke daerah Dago atas), mau ke rumah saudara ibu, tapi di tengah jalan ibu dicopet. Ibu ga tahu harus gimana."
Saya: .....
Ibu: "Sekarang ibu gak punya apa-apa Neng."
Saya: ...
Ibu: "Tadi, ibu maunya jual handphone ibu, tapi malah dicopet (sambil menunjukkann handphonenya)"
Saya: ....
Ibu: "Gimana ya ini neng?"
Saya: "Trus sekarang ibu mau gimana?"
Ibu: "Sekarang ibu mau pulang aja."
Saya: "Rumah Ibu memang di mana?
Ibu: "Majalengka"
Saya: ...
Ibu: "Paling ibu sekarang pulang naik angkot ke bawah, ke Simpang, trus naek lagi sampe Caheum."
Saya: ...
Ibu: "Tapi Ibu sekarang sudah gak punya duit. Dompet, semua uang ibu kecopetan Neng"
Saya: ....
Ibu: "Ibu bukannya gimana neng ya, tapi Ibu sudah gak punya duit lagi untuk pulang."
Saya: "Trus Bu?"
Ibu: "Paling ntar Ibu minta sopir angkotnya supaya gratisin, Ibu gak ada duit lagi."
Saya: ....
Ibu: "Yaudah Neng ya, paling Ibu minta tolong sopir angkot aja"
Saya: ....
Ibu: "Ibu udah gak punya duit lagi"
Saya: ....
Dan si Ibu pun pergi meninggalkan saya mencari angkot dan saya pun pergi.

Memories of High School: Chapter 2

Thursday, January 12, 2012

Ghost Story and The Bed

Study Tour untuk kelas 1 selalu dilaksanakan setiap tahunnya oleh SMA saya. Study Tour ini ditujukan untuk mengenalkan beberapa perguruan tinggi yang ada di Indonesia kepada para siswa. Study Tour ini tidak diwajibkan untuk semua siswa, karena biaya perjalanan ditanggung oleh masing-masing siswa. Jadilah ada beberapa siswa yang tidak ikut. Ketika saya duduk di kelas I, study tour ini masih dilaksanakan. Kota tujuan kami kali ini adalah Yogjakarta, Bandung dan Jakarta. Walaupun tujuan utamanya adalah untuk mengenal universitas lebih dekat, tapi apa rasanya study tour tanpa jalan-jalan. Jadilah, selain mengunjungi UGM, ITB dan UI, kami juga mengunjungi tempat pariwisata di masing-masing kota yang kami kunjungi. Di Yogjakarta kami ke Malioboro, di Bandung kami ke Tangkuban Perahu dan factory outlet, dan di Jakarta kami pastinya ke Dufan dan TMII.

Karena memang biaya yang kami keluarkan cukup murah untuk perjalanan ke 3 kota selama 1 minggu, maka kami harus menerima semua fasilitas, entah yang baik atau yang buruk, dari penyelenggara acara. Hal pertama yang harus kami terima dengan dada yang lapang selapang luas lapangan sepakbola adalah kenyataan bahwa bis yang kami gunakan selama 1 minggu berkursi 3 dan 2. 3 kursi di sebelah kanan dan 2 kursi di sebelah kiri. Jarak antara 1 kursi dengan kursi di depannya sangat pas untuk membuat lutut kaki saya bergesekan dengan kursi di depan saya. Saya kasihan melihat Sisi yang duduk di sebelah kanan saya. Ia harus selalu memiringkan kakinya setiap kali duduk. Jika tidak, maka kakinya akan melayang di udara karena lututnya terangkat ke atas. DI sebelah kanan saya Sisi, dan di sebelah kiri saya Trisna. Ya, saya duduk di sebelah kanan bis dengan 3 kursi dan saya duduk di tengah.

Little Project in Bandung: Day 2

Monday, January 2, 2012

Day 2: BonBin Taman Sari 

sumber: wisatabandung
Where: Jl. Taman Sari (sebelah barat kampus ITB)

Happy New Year!

Sunday, January 1, 2012

I spent my last 2 nights in 2011 by watching KBS gayo daejun and NHK kouhaku. For my entire life, i never 'celebrate' new year. Oh, in Bali i usually have some bbq party with my family (if grilled 1 chicken and few fish can be called bbq, yes i have bbq party). But, my family members also the type that don't celebrate new year. So after we finish grilled the chicken/fish, we eat together, talking, hang out a moment and at 11, we tired already, fall a sleep in my grandmother's couch. So, yeah, i never have particular celebration for new year. If I'm not gather with my big famaily in my grandparents' house then i will be in front of my tv, holding remote, and listening my mother asking who is the bad one, who is the good one, why they are fighting, etc in movie that we watch together. Nothing special. Then, i'm moving to Bandung for study. Within 4 years i live in Bandung, only 1 new year that i celebrate in my friend's house. Doing some bbq party (again, if grilled chicken can be called bbq). And the rest year? I'm at home with my friends watching KBS gayo daejun and NHK kouhaku.

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS